Mataram (ANTARA) - Bintang tim nasional Senegal, Sadio Mane, memaksa tetap menjadi algojo penalti kedua yang diperoleh timnya dalam laga kontra Kenya meski sempat gagal mengeksekusi kesempatan pertama, demikian diungkapkan sang pelatih Aliou Cisse.
Mane, yang tampil di bawah performa dalam laga kedua saat Senegal dikalahkan Aljazair 0-1, mengeksekusi tendangan penalti yang diperoleh setelah rekannya Saliou Ciss dijatuhkan Musa Mohammed pada menit ke-27.
Namun, eksekusi penalti Mane berhasil tertebak dan dimentahkan kiper Patrick Matasi di sisi kanan bawah gawang.
Setelah Ismaila Sarr membuka keunggulan pada menit ke-63 dan Mane menggandakannya pada menit ke-71, Senegal kembal mendapat kesempatan tendangan penalti pada menit ke-75.
Cisse sempat ragu-ragu memberikan tanggung jawab itu kepada Mane, karena kegagalan pada kesempatan pertama, namun sang bintang memaksa.
Pada kesempatan keduanya, Mane sukses menaklukkan Matasi dan memastikan kemenangan Senegal menjadi 3-0.
Baca juga: Mane cetak dwigol kirim Senegal ke 16 besar
"Ia benar. Penting baginya untuk mengambil tanggung jawab itu," kata Cisse selepas pertandingan dilansir Reuters.
"Dan penting juga bagi Mane untuk mengembalikan kepercayaan dirinya," ujar dia menambahkan.
Berkat kemenangan yang disokong dua gol Mane tersebut, Senegal menempati peringkat kedua Grup C dan lolos ke babak 16 besar.
Di babak 16 besar, Senegal akan berhadapan dengan Uganda yang lolos sebagai runner-up Grup A.
Laga Senegal kontra Uganda bakal digelar di Stadion Internasional Kairo pada Sabtu (6/7) dini hari WIB.
Baca juga: Ringkasan Grup C, Aljazair membantah prediksi
Meski sempat gagal, Mane paksa jadi algojo penalti kedua
Ekspresi bintang tim nasional Senegal Sadio Mane seusai eksekusi penaltinya digagalkan oleh kiper Kenya Patrick Matasi dalam laga pamungkas penyisihan Grup C Piala Afrika 2019 di Stadion 30 Juni, Kairo, Mesir, Senin (1/7/2019) setempat. (ANTARA/REUTERS/Suhaib Salem)