Mataram (ANTARA) - Juara Indonesia BMX Nasional Championship 2019, Wiji Lestari, mengaku sempat grogi saat tampil perdana pada kelas BMX Women Elite karena yang dia hadapi atlet senior Elga Kharisma, Minggu.
"Grogi lawan Elga ada, tapi tidak terlalu, karena latihan saya untuk Kejurnas sudah sampai nangis-nangis," kata dia di Jakarta Internasional BMX Track Pulomas, Jakarta, Minggu.
Penampilan Wiji pada babak penyisihan diwarnai insiden kecelakaan di lintasan balap yang mengakibatkan Elga terjatuh setelah roda sepeda keduanya bersenggolan.
Insiden itu membuat Ratu BMX, Elga, tidak tampil optimal pada babak final sehingga harus puas menyentuh garis finis pada posisi keempat.
Wiji yang adalah alumnus SMA di Blitar pada 2018 itu mengaku lebih grogi saat berhadapan dengan junior pada babak penyisihan lomba.
Ancaman kekalahan pada babak penyisihan membuat Wiji khawatir karena dia telah berusia di atas rata-rata lawan junior.
Baca juga: Kejurnas BMX 2019 telurkan empat juara nasional
"Lebih grogi kemarin dari pada sekarang. Kemarin umurnya muda semua, kalau kalah sama junior, malu," kata Wiji.
Namun pada final kelas BMX Women Elite yang diikuti empat pesaing yang terdiri dari Cupi Novianti, Titin Nuroh, Elga Kharisma, dan Tifania Adine Almira, Wiji tampil lebih bersemangat.
"Hari ini lawannya di atas usia saya semua, jadi semakin tambah semangat. Ini pertama kali lawan Elga, karena tahun kemarin saya masih junior," kata dia.
Usai lulus SMA, peraih perunggu Asian Games 2018 itu mengaku fokus kepada karir atlet dibanding menempuh pendidikan tinggi.
"Inginnya kuliah di ilmu olahraga karena sejalan dengan karir saya sekarang. Tapi mau fokus satu dulu buat PON," kata Wiji.
Atlet yang juga berprofesi Aparatur Sipil Negara pada Kementerian Pemuda dan Olahraga itu bercita-cita menjadi pelatih balap sepeda.
Baca juga: Finis keempat, Elga Kharisma gagal naik podium kejurnas BMX 2019
"Grogi lawan Elga ada, tapi tidak terlalu, karena latihan saya untuk Kejurnas sudah sampai nangis-nangis," kata dia di Jakarta Internasional BMX Track Pulomas, Jakarta, Minggu.
Penampilan Wiji pada babak penyisihan diwarnai insiden kecelakaan di lintasan balap yang mengakibatkan Elga terjatuh setelah roda sepeda keduanya bersenggolan.
Insiden itu membuat Ratu BMX, Elga, tidak tampil optimal pada babak final sehingga harus puas menyentuh garis finis pada posisi keempat.
Wiji yang adalah alumnus SMA di Blitar pada 2018 itu mengaku lebih grogi saat berhadapan dengan junior pada babak penyisihan lomba.
Ancaman kekalahan pada babak penyisihan membuat Wiji khawatir karena dia telah berusia di atas rata-rata lawan junior.
Baca juga: Kejurnas BMX 2019 telurkan empat juara nasional
"Lebih grogi kemarin dari pada sekarang. Kemarin umurnya muda semua, kalau kalah sama junior, malu," kata Wiji.
Namun pada final kelas BMX Women Elite yang diikuti empat pesaing yang terdiri dari Cupi Novianti, Titin Nuroh, Elga Kharisma, dan Tifania Adine Almira, Wiji tampil lebih bersemangat.
"Hari ini lawannya di atas usia saya semua, jadi semakin tambah semangat. Ini pertama kali lawan Elga, karena tahun kemarin saya masih junior," kata dia.
Usai lulus SMA, peraih perunggu Asian Games 2018 itu mengaku fokus kepada karir atlet dibanding menempuh pendidikan tinggi.
"Inginnya kuliah di ilmu olahraga karena sejalan dengan karir saya sekarang. Tapi mau fokus satu dulu buat PON," kata Wiji.
Atlet yang juga berprofesi Aparatur Sipil Negara pada Kementerian Pemuda dan Olahraga itu bercita-cita menjadi pelatih balap sepeda.
Baca juga: Finis keempat, Elga Kharisma gagal naik podium kejurnas BMX 2019