Turki akan menerapkan sistem rudal Rusia pada 2020

Selasa, 16 Juli 2019 14:37 WIB

Mataram (ANTARA) -  Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan, Senin (15/7), bahwa sistem pertahanan peluru kendali S-400 buatan Rusia akan dipakai secara penuh pada April 2020.

Beberapa bagian sistem rudal tersebut sudah dikirim ke Turki dalam empat hari belakangan.

Pembelian sistem rudal Rusia oleh Turki telah meningkatkan ketegangan dengan negara-negara sekutu Turki di NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara), terutama Amerika Serikat.

AS telah memperingatkan bahwa negara itu akan menanggapi tindakan Turki tersebut dengan menjatuhkan sejumlah sanksi.

Ketika berbicara di Bandara Ataturk di Istanbul dalam memperingati kejadian kudeta yang gagal pada 2016, Erdogan mengatakan delapan pesawat sudah membawa beberapa bagian sistem S-400 Rusia dan lebih banyak lagi bagian sistem rudal akan berdatangan, seperti yang berkali-kali ia janjikan.

"Dengan izin Allah, sistem tersebut sudah akan dipasang pada April 2020," katanya di depan khalayak.

"S-400 adalah sistem pertahanan terkuat terhadap mereka yang ingin menyerang negara kita. Insya Allah, kita mengambil langkah ini sebagai investasi bersama Rusia dan akan terus menjalankannya."

Kalangan pejabat AS mengatakan bahwa selain terkena undang-undang AS untuk mencegah negara-negara membeli peralatan militer dari Rusia, yang dikenal sebagai CAATSA, Turki akan dikeluarkan dari program pesawat jet tempur pengintai F-35.

Dengan hukuman itu, Turki tidak boleh lagi membuat bagian-bagian F-35 atau membeli jet-jet tempur itu, yang telah dipesannya.

Pada Minggu (14/7), Erdogan mengatakan Presiden Amerika Serikat punya kewenangan untuk mencegah penerapan sanksi terhadap Turki atas pembelian sistem pertahanan udara buatan Rusia itu. Erdogan juga mengatakan Trump seharusnya berkompromi untuk menyelesaikan perselisihan.

Ketegangan antara Turki dan sekutu-sekutu Barat-nya telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir ini terkait pembelian sistem S-400 oleh Turki.

Pewarta : Antara
Editor : Ihsan Priadi
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Surat perintah penangkapan Netanyahu harus diterapkan

24 November 2024 6:16 Wib

Prabowo serukan "Viva Zapata!" di hadapan Presiden Meksiko

20 November 2024 10:58 Wib

Mantan petinggi klub Turki dipenjara

11 November 2024 19:58 Wib

Sekelompok teroris serang fasilitas perusahaan dirgantara Turki di Ankara

24 October 2024 17:11 Wib

Turki evakuasi 2.000 warganya di Lebanon dengan kirim dua kapal

10 October 2024 12:53 Wib
Terpopuler

LazAdha klaim unggul di Pilkada Lombok Barat dengan 106.681 suara

Kabar NTB - 28 November 2024 18:03 Wib

Real Count KPU Pilkada Papua 2024 terbaru, Mathius-Aryoko unggul 50,49 persen suara

Politik - 28 November 2024 14:24 Wib

Health Ministry studies puskesmas role in diabetes care

English - 24 November 2024 19:23 Wib

MPR mendukung penguatan intelijen berantas peredaran narkoba di tanah air

Nasional - 26 November 2024 5:51 Wib

Teacher salary hike of Rp2 mln to one-time basic wage approved

English - 26 November 2024 19:36 Wib