Trump meningkatkan kritik Fed, di tengah ekspektasi penurunan suku bunga

Selasa, 30 Juli 2019 7:53 WIB

Mataram (ANTARA) - Presiden AS Donald Trump meningkatkan kritik terhadap Federal Reserve pada Senin (29/7/2019), mengatakan pemotongan suku bunga kecil tidak cukup untuk mempertahankan ekspansi ekonomi.

"The Fed 'menaikkan' terlalu dini dan terlalu banyak," cuit Trump. "Pengetatan kuantitatif mereka adalah kesalahan besar lainnya."

Komentarnya muncul karena secara luas diperkirakan bahwa Fed akan memangkas suku bunga acuan pada pertemuan kebijakan yang dijadwalkan untuk Selasa dan Rabu (31/7/2019).



"Pemotongan suku bunga kecil tidak cukup," kata presiden, karena pasar telah memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga 100 persen ketika pengatur kebijakan suku bunga Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengadakan pertemuan kebijakan pekan ini.

Menurut alat Fedwatch CMP Group yang melacak ekspektasi pasar untuk ukuran penurunan suku bunga, pasar memperkirakan sekitar 73 persen peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin, sedangkan kemungkinan penurunan 50 basis poin adalah sekitar 27 persen.



Suku bunga federal fund (FFR) sekarang ditetapkan dalam kisaran target 2,25 persen hingga 2,5 persen.

Ketua Fed Jerome Powell, yang sering dibidik oleh Trump dan yang menurutnya bisa diturunkannya, mengatakan dalam dengar pendapat di kongres awal bulan ini bahwa "ketidakpastian seputar pertumbuhan global dan perdagangan terus membebani prospek."


Powell menambahkan bahwa inflasi yang diredam bisa terbukti lebih bertahan, yang "memperkuat kasus untuk kebijakan yang agak lebih akomodatif," sebuah referensi tidak langsung untuk penurunan suku bunga.

Joseph Gagnon, rekan senior di Peterson Institute for International Economics, sebuah think tank Washington, memberikan catatan yang lebih hati-hati pada penurunan suku bunga, dengan mengatakan "pemotongan suku bunga kecil" mungkin dilakukan pada pertemuan mendatang.

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan Xinhua, Gagnon menempatkan peluang pemotongan 25 basis poin pada 70 persen, mengatakan bahwa bahkan pandangan itu sebagai "kesepakatan yang dilakukan tampaknya ekstrem."

Dia mengatakan "tidak ada alasan khusus" bagi bank sentral untuk memotong suku bunga sebesar 50 basis poin saat ini.

Ekonom mengatakan mengingat bahwa efek dari stimulus fiskal pemerintahan Trump "hampir berakhir," pertumbuhan ekonomi AS akan melambat menjadi sekitar dua persen tahun 2019 ini.



Dia mengatakan pejabat-pejabat The Fed "berpikir bahwa mungkin mereka perlu benar-benar memotong 25 atau 50 basis poin" untuk mengamankan tingkat pertumbuhan dua persen.

Pewarta : Antara
Editor : Ihsan Priadi
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Powell tak kesampingkan kenaikan suku bunga berturutan

29 June 2023 7:36 Wib

Kurs Dolar AS menguat didukung taruhan kenaikan suku bunga

23 June 2023 7:06 Wib

Harga emas berjangka jatuh karena dolar AS menguat

23 June 2023 7:00 Wib

Federal Reserve AS miliki jalan panjang jinakkan inflasi

22 June 2023 7:41 Wib

Harga emas jatuh ke terendah tiga bulan akhir perdagangan

22 June 2023 7:37 Wib
Terpopuler

Pemprov NTB tanggapi soal penetapan Direktur PT GNE sebagai tersangka

Kabar NTB - 02 May 2024 20:05 Wib

Polda NTB tetapkan direktur GNE Samsul Hadi tersangka kasus penyediaan air bersih

Hukum Kriminal - 01 May 2024 6:53 Wib

Tiket tur konser Sheila On 7 lima kota habis

Budaya & Pariwisata - 01 May 2024 19:45 Wib

Kejari Dompu-NTB periksa 20 saksi kasus korupsi proyek irigasi

Kabar NTB - 04 May 2024 8:19 Wib

Kejaksaan: Penanganan korupsi Bank NTB Syariah masih tahap pengumpulan data

Kabar NTB - 30 April 2024 16:39 Wib