Distribusi ganja di lingkungan kampus libatkan alumni

Rabu, 31 Juli 2019 12:23 WIB

Mataram (ANTARA) - Jajaran kepolisian di wilayah hukum Jakarta Barat mengungkap jalur distribusi narkoba menuju sejumlah kampus perguruan tinggi yang kerap melibatkan jaringan oknum alumni maupun mahasiswa aktif.

"Ganja adalah jenis narkoba yang mendominasi di pasar kampus. Bandar besar biasanya memanfaatkan mahasiswa atau alumni sebagai bandar kecil," kata Kanit 3 Satuan Reserse Narkoba Polrestro Jakarta Barat, AKP Ahmad Ardhi, di Jakarta, Rabu.

Ardhi menyebut kriteria bandar diklasifikasikan sesuai kepemilikan barang bukti.

Bandar besar biasanya menyimpan ganja di atas 5 kilogram, sementara bandar kecil hanya memiliki ganja dalam satuan gram. "Bandar kecil paling mainnya 20-30 paket dalam satuan gram," katanya.

Barang haram itu umumnya dipasok dari Provinsi Aceh menuju Jakarta melalui jalur darat dengan beragam modus yang selalu dikembangkan untuk mengelabui perhatian petugas penegak hukum.

"Ganja tidak mungkin diimpor dari luar negeri, karena ongkos kirimnya juga pasti mahal," ujar Ardhi.

Pada kurun 2018, jajaran Satres Narkoba Polrestro Jakarta Barat berhasil menyita 1,3 ton ganja kering yang diselundupkan dari Aceh menuju Jakarta menggunakan kendaraan jenis truk.

Saat dilakukan penangkapan di kawasan Cilegon, Banten, polisi menemukan barang bukti ganja seberat 1,3 ton terselip di antara tumpukan barang pada bagian bak truk serta terselip hingga ke bagian dalam ban cadangan.

Dikatakan Ardhi dibutuhkan kejelian aparat di lapangan dalam mengungkap alur distribusi narkoba, mengingat jenis mariyuana merupakan komponen barang berdimensi kecil.

Saat barang tersebut lolos dari pengawasan hingga sampai ke tangan bandar besar, kata dia, ganja kiriman selanjutnya dipilah berdasarkan kualitas untuk dikemas ke dalam bentuk paket.

"Biasanya yang umum di kalangan mahasiswa adalah bentuk paket hemat (pahe) dengan kisaran harga Rp250.000 hingga Rp300.000 per satu gram," katanya.

Paket itu selanjutnya didistribusikan melalui jaringan komunitas alumni maupun mahasiswa aktif di kampus.

Alumni yang disasar sebagai bandar kecil di lingkungan kampus, umumnya pengangguran. Mereka tergiur dengan keuntungan hingga tiga kali lipat dari modal.

"Ciri pemakai ganja dari kalangan pemula biasanya dioplos menggunakan tembakau, tapi kalau yang sudah ketergantungan biasa mengonsumsi secara murni," katanya.

Pewarta : Antara
Editor : Ihsan Priadi
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Nokia perbarui jaringan 5G XL Axiata sejumlah kota di Indonesia

29 April 2024 13:07 Wib

ITDC kebut konstruksi jaringan pipa gas alam di the

17 April 2024 19:28 Wib

Konten kreator Indonesia perluas jaringan di forum jalur sutra

17 April 2024 7:45 Wib

Pasokan jaringan gasselama Lebaran di Semarang aman

17 April 2024 5:16 Wib

Telkomsel meluncurkan eSIM untuk akses jaringan tanpa kartu

05 April 2024 5:35 Wib
Terpopuler

Polda NTB tetapkan direktur GNE Samsul Hadi tersangka kasus penyediaan air bersih

Hukum Kriminal - 01 May 2024 6:53 Wib

Pedrosa sabet podium Sprint di Jerez usai Quartararo

Olahraga - 28 April 2024 6:19 Wib

Tiket tur konser Sheila On 7 lima kota habis

Budaya & Pariwisata - 17 jam lalu

Rio Waida waspadai ombak "mematikan" Tahiti di Olimpiade Paris

Olahraga - 25 April 2024 18:07 Wib

Kejaksaan: Penanganan korupsi Bank NTB Syariah masih tahap pengumpulan data

Kabar NTB - 30 April 2024 16:39 Wib