Jakarta (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menginformasikan Gunung Tangkuban Parahu kembali meletus pada Kamis malam, pukul 20.46 WIB yang menghasilkan kolom abu setinggi 180 meter dari dasar kawah.
Data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Tangkuban Perahu, yang dilansir dari Jakarta, Kamis menunjukkan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke utara dan timur. Letusan itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 50 milimeter dan durasi sekitar 11 menit 23 detik.
Saat ini Tangkuban Parahu berada pada Status Level I (Normal) dengan tiga rekomendasi:
Rekomendasi pertama, masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu dan pengunjung atau wisatawan atau pendaki, tidak mendekati kawah yang ada di puncak Gunung Tangkuban Parahu dalam radius 500 meter dari kawah aktif, atau sekitaran sepanjang area parkir bibir kawah dan tempat berdagang.
Kedua, masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, baik pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata Gunung Tangkuban Parahu agar mewaspadai meningkatnya konsentrasi gas-gas vulkanik dan diimbau tidak berlama-lama berada di sekitar kawah aktif Gunung Tangkuban Parahu.
Ketiga, masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, baik pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata Gunung Tangkuban Parahu agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala vulkanik.
Data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Tangkuban Perahu, yang dilansir dari Jakarta, Kamis menunjukkan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke utara dan timur. Letusan itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 50 milimeter dan durasi sekitar 11 menit 23 detik.
Saat ini Tangkuban Parahu berada pada Status Level I (Normal) dengan tiga rekomendasi:
Rekomendasi pertama, masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu dan pengunjung atau wisatawan atau pendaki, tidak mendekati kawah yang ada di puncak Gunung Tangkuban Parahu dalam radius 500 meter dari kawah aktif, atau sekitaran sepanjang area parkir bibir kawah dan tempat berdagang.
Kedua, masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, baik pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata Gunung Tangkuban Parahu agar mewaspadai meningkatnya konsentrasi gas-gas vulkanik dan diimbau tidak berlama-lama berada di sekitar kawah aktif Gunung Tangkuban Parahu.
Ketiga, masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, baik pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata Gunung Tangkuban Parahu agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala vulkanik.