Bandung (ANTARA) - Gempa yang terjadi di daerah Banten sempat terekam oleh seismograf di Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu, Ilham Mardi Karyanta di Bandung, Jumat malam, mengatakan saat gempa, seismograf menunjukkan tremor yang melebihi skala.

"Iya terekam (oleh seismograf) di sini," kata Ilham di Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu.

Walaupun demikian, ia meyakinkan gempa tersebut tidak akan berpengaruh terhadap aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu.

Baca juga: PVMBG: Gempa 7,4 di lempeng Indo-Australia ke lempeng Eurasia
Baca juga: Warga Bandung rasakan guncangan gempa cukup kencang

Menurutnya sejak pagi hari pun seismograf masih merekam tremor yang cenderung tinggi karena erupsi.

"Iya overscale (saat gempa), dari tadi siang juga sebenarnya overscale untuk rekaman erupsinya," kata dia.

Selebihnya, kata dia, seismograf memang menunjukkan aktivitas murni dari erupsi walaupun sempat menunjukkan tremor yang meningkat akibat gempa Banten.

Sebelumnya terjadi gempa berkekuatan  magnitudo 7,4   berasal dari daerah Banten dengan kedalaman 10 KM pada pukul 19.03 WIB. Gempa tersebut dapat berpotensi tsunami.

Gempa tersebut dirasakan di sejumlah daerah lain seperti   Jakarta, Bogor, Bandung, Sukabumi, Cianjur, bahkan hingga Lampung dan Bengkulu.

Baca juga: Tiga daerah berstatus Siaga karena gempa Samudera Hindia Selatan
Baca juga: Gempa 7.4 SR guncang Banten berpotensi tsunami



  


Pewarta : Bagus Ahmad Rizaldi
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024