Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur menemukan kambing (Capra aegagrus hircus) yang merupakan anggota dari keluarga Bovidae, kini ikut terjangkit rabies.
"Ada satu kasus yang cukup mengagetkan kami, adalah kasus ditemukannya kambing ikut tertular rabies," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Flores Timur Sudirman Kia kepada ANTARA saat dihubungi dari Kupang, Jumat (9/8).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan maraknya kasus rabies yang terjadi di Kabupaten Flores Timur yang merupakan salah satu daerah endemis rabies di Pulau Flores.
Ia menceritakan awal mula kambing itu diketahui terjangkit virus rabies, saat pemilik kambing yang juga adalah pegawai di Dinas Peternakan itu melihat kambingnya memakan tanah, dan berprilaku tidak sewajarnya.
"Melihat itu pemiliknya langsung memotong hewan itu, dan kepalanya dikirim ke Bali untuk diperiksa. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kambing tersebut positif terjangkit virus rabies," katanya.
"Kami kaget, karena biasanya hanya ada anjing dan kucing, tetapi kali ini justru kambing juga kena," ujarnya. Setelah dicari tahu ternyata bahwa kambing milik seorang pegawai Dinas Peternakan itu pernah digigit oleh seekor anjing rabies.
Oleh karena itu Dinas Kesehatan Flores Timur mengimbau warga pemilik hewan tidak hanya anjing dan kucing, tetapi kambing serta rusa dan hewan lainnya divaksin agar virus itu tak menyebar semakin luas.
Disamping itu juga pihaknya meminta warga untuk selalu waspada dan memperhatikan prilaku hewan peliharaannya. Jika ada tanda-tanda yang mencurigakan langsung dilaporkan kepada petugas. "Selain itu mereka (warga) yang terkena gigitan anjing harap segera ke Puskesmas terdekat untuk diberikan vaksin," demikian Sudirman Kia.
"Ada satu kasus yang cukup mengagetkan kami, adalah kasus ditemukannya kambing ikut tertular rabies," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Flores Timur Sudirman Kia kepada ANTARA saat dihubungi dari Kupang, Jumat (9/8).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan maraknya kasus rabies yang terjadi di Kabupaten Flores Timur yang merupakan salah satu daerah endemis rabies di Pulau Flores.
Ia menceritakan awal mula kambing itu diketahui terjangkit virus rabies, saat pemilik kambing yang juga adalah pegawai di Dinas Peternakan itu melihat kambingnya memakan tanah, dan berprilaku tidak sewajarnya.
"Melihat itu pemiliknya langsung memotong hewan itu, dan kepalanya dikirim ke Bali untuk diperiksa. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kambing tersebut positif terjangkit virus rabies," katanya.
"Kami kaget, karena biasanya hanya ada anjing dan kucing, tetapi kali ini justru kambing juga kena," ujarnya. Setelah dicari tahu ternyata bahwa kambing milik seorang pegawai Dinas Peternakan itu pernah digigit oleh seekor anjing rabies.
Oleh karena itu Dinas Kesehatan Flores Timur mengimbau warga pemilik hewan tidak hanya anjing dan kucing, tetapi kambing serta rusa dan hewan lainnya divaksin agar virus itu tak menyebar semakin luas.
Disamping itu juga pihaknya meminta warga untuk selalu waspada dan memperhatikan prilaku hewan peliharaannya. Jika ada tanda-tanda yang mencurigakan langsung dilaporkan kepada petugas. "Selain itu mereka (warga) yang terkena gigitan anjing harap segera ke Puskesmas terdekat untuk diberikan vaksin," demikian Sudirman Kia.