Mahasiswa ITTP ciptakan alat deteksi asap rokok berbasis internet

Rabu, 28 Agustus 2019 13:12 WIB

Mataram (ANTARA) - Mahasiswa Institut Teknologi Telkom Purwokerto (ITTP) Muhammad Faiq  membuat
 alat pendeteksi asap rokok berbasis Internet yang bisa diterapkan di dalam toilet kereta api atau ruangan lain yang terlarang untuk merokok.

"Saya memadukan teknologi internet dengan sistem sensor gas MQ-2, sensor yang digunakan sebagai pendeteksi konsentrasi gas yang mudah terbakar di udara serta asap," katanya di Purwokerto, Banyumas, Rabu.

Dia menjelaskan, alat pendeteksi asap rokok tersebut  bisa meminimalisir kemungkinan terjadinya pelanggaran merokok dalam toilet.

"Saya berharap alat ini mempermudah sistem kerja petugas dalam menindaklanjuti pelanggaran merokok di dalam kereta dengan mengetahui adanya asap rokok, karena alat akan mengirimkan notifikasi atau pemberitahuan," katanya.

Mahasiswa program studi D3 telekomunikasi tersebut mengatakan alat tersebut menggunakan sistem yang telah disesuaikan dengan perkembangan teknologi pada saat ini.

"Sistem ini memungkinkan untuk mendeteksi asap rokok secara jarak jauh dengan cara menghubungkannya melalui sebuah aplikasi yang ada pada smartphone yang nantinya akan memberikan sebuah notifikasi atau pesan pemberitahuan," katanya.

Dia mengatakan, gas yang dapat dideteksi dari alat tersebut sangat beragam, mulai dari gas LPG hingga asap hidrogen, sehingga bisa dikembangkan juga untuk pendeteksian asap dan gas lainnya.

"Untuk output difungsikan sebagai pembacaan tegangan secara analog, sehingga teknologi ini sangat berkaitan dengan alat yang dibuat oleh saya sendiri," katanya.

Ia berharap alat pendeteksi asap rokok tersebut dapat memberikan dampak positif dan bermanfaat bagi masyarakat.

Sementara itu, dosen ITTP, Fikra Titan menjelaskan, perancangan alat pendeteksi rokok itu dalam tahap pengujian dan berjalan sesuai dengan standar operasi prosedur.

"Ketika disimulasikan ada asap dalam ruangan atau toilet, sistem langsung bekerja dengan baik, sistem memberikan notifikasi secara realtime kepada petugas melalui pesan peringatan yang langsung masuk pada aplikasi dalam smartphone," katanya. 

Untuk aplikasi pemberitahuannya sendiri menggunakan telegram, sehingga petugas akan bertindak secara cepat jika terjadi pelanggaran, katanya.

Pewarta : Antara
Editor : Ihsan Priadi
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Institut Elkatarie di Mataram menggelar wisuda dengan tradisi "besembek"

01 December 2024 19:39 Wib

IDR dorong kelompok intelektual bantu Presiden Prabowo berantas korupsi

13 November 2024 10:11 Wib

Praja IPDN jaga tiga pilar kepemimpinan saat lulus nanti

06 November 2024 7:22 Wib

Institute for Humanitarian hadir untuk tebarkan nilai kemanusiaan

05 November 2024 7:04 Wib

Alwi Shihab katakan intoleransi di Indonesia cukup mengkhawatirkan

06 July 2024 5:04 Wib
Terpopuler

LazAdha klaim unggul di Pilkada Lombok Barat dengan 106.681 suara

Kabar NTB - 28 November 2024 18:03 Wib

Real Count KPU Pilkada Papua 2024 terbaru, Mathius-Aryoko unggul 50,49 persen suara

Politik - 28 November 2024 14:24 Wib

Pilkada Jakarta berpeluang dua putaran

Politik - 28 November 2024 5:50 Wib

Angka kematian ibu dan anak di Lombok Tengah turun

Kabar NTB - 28 November 2024 16:30 Wib

Profil lawan-lawan Timnas Indonesia fase grup Piala AFF 2024

Sepakbola - 29 November 2024 3:10 Wib