Ditemukan Perahu kuno di Jambi diduga berusia 700 tahun

Senin, 2 September 2019 14:32 WIB

Mataram (ANTARA) - Perahu kuno yang ditemukan di Desa Lambur 1, Kecamatan Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, berusia sekitar 700 tahun menurut dugaan awal arkeolog.

"Masih dugaan awal, untuk memastikannya saat ini sampel ijuk dan kayu masih dibawa ke LAB Nasional untuk diuji, kita masih menunggu hasil uji sampelnya," kata arkeolog dari Universitas Indonesia, Ali Akbar, di Jambi, Senin.

Berdasarkan hasil penelitian sementara, perahu itu lebarnya sekitar lima meter dengan jarak ujung barat dan timur perahu sampai 24 meter.

"Sejauh ini proses ekskavasi baru berjalan sekitar 60 persen, baru sebagian perahu yang dapat diketahui," kata Ali Akbar.

"Fakta paling unik, di bagian bawah bilah papan kapal tidak ditemukan lunas dan rangka, hanya ditemukan kayu-kayu bulat melintang di bawah papan tadi. Dugaannya, kapal ini dalam keadaan parkir untuk perbaikan di sebuah dok," katanya.

Perahu itu dibuat menggunakan bilah kayu yang disambung menggunakan pasak kayu. Teknik pembuatan perahu yang demikian, menurut Ali Akbar, merupakan teknik pembuatan kapal yang umum diterapkan di Asia Tenggara pada masa lalu.

Berdasarkan ukuran dan ketebalan papan pembangunnya, menurut arkeolog perahu tersebut kemungkinan digunakan untuk mengarungi samudra.

Arkeolog menduga perahu itu dibangun dalam masa antara tahun satu hingga 13 Masehi. Kalau perahu itu usianya 700 tahun, Ali Akbar menjelaskan, besar kemungkinan keberadaannya berkaitan dengan Kerajaan Sriwijaya.

Sekitar dua kilometer dari tempat penemuan perahu kuno itu, ditemukan makam, sabuk, dan peninggalan yang lain. Berdasarkan temuan benda-benda peninggalan masa lalu tersebut, arkeolog menduga pada masa itu permukiman warga berkembang di sekitar muara sungai.

Prof Chiara Zazzara, arkeolog dari Italia yang sedang mengunjungi situs perahu kuno Lambur, menyebut bagian perahu tersebut ada yang hampir sama dengan perahu pinisi.

"Masih misteri, dilihat dari pasaknya memang mendekati jenis perahu pinisi, namun ada perbedaan sedikit pada pasak dan ijuk, karena kapal pinisi kebanyakan menggunakan pasak namun terkait penggunaan ijuk belum bisa dipastikan, dan ini sangat menarik bagi saya untuk diteliti lebih lanjut," katanya.

Pewarta : Antara
Editor : Ihsan Priadi
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Masjid Kuno Bayan 

29 January 2024 12:59 Wib

Makam kuno Inca ditemukan di bawah tanah

23 June 2022 7:16 Wib, 2022

Arkeolog BRIN temukan struktur bata kuno di kawasan museum Palembang

02 June 2022 16:24 Wib, 2022

Arkeolog temukan harta karun ditemukan di makam Mesir kuno

01 June 2022 6:56 Wib, 2022

Sebanyak 42 aksara kuno babad dan lontar dipamerkan di Museum NTB

30 November 2021 16:54 Wib, 2021
Terpopuler

Pemprov NTB tanggapi soal penetapan Direktur PT GNE sebagai tersangka

Kabar NTB - 02 May 2024 20:05 Wib

Polda NTB tetapkan direktur GNE Samsul Hadi tersangka kasus penyediaan air bersih

Hukum Kriminal - 01 May 2024 6:53 Wib

Pedrosa sabet podium Sprint di Jerez usai Quartararo

Olahraga - 28 April 2024 6:19 Wib

Tiket tur konser Sheila On 7 lima kota habis

Budaya & Pariwisata - 01 May 2024 19:45 Wib

Kejaksaan: Penanganan korupsi Bank NTB Syariah masih tahap pengumpulan data

Kabar NTB - 30 April 2024 16:39 Wib