Mataram (ANTARA) - Kahitna mendapat kesempatan untuk manggung dalam festival musik Soundrenaline 2019, yang merupakan kali kedua bagi grup yang dimotori oleh Yovie Widianto itu.
Kali ini Soundrenaline menggabungkan musisi lintas genre dan generasi sehingga bukan cuma musik rock yang disuguhkan, melainkan juga genre musik lain termasuk pop yang diusung Kahitna.
Rupanya Kahitna sempat kaget ketika diajak tampil di Soundrenaline untuk kali perdana pada 2016.
"Karena biasanya Soundrenaline itu identik dengan musik rock...Makanya sekarang ketika ditawari kedua kali kita senang banget," ujar vokalis Kahitna Hedi Yunus menjelang tampil di panggung Soundrenaline, Garuda Wisnu Kencana, Badung, Bali, Minggu.
Penampilan pertama Kahitna di Soundrenaline berujung manis, tapi grup tersebut pernah juga merasakan antusiasme penonton yang rendah saat tampil di pertunjukan musik lain yang kebanyakan musisinya bukan dari genre pop.
"Penonton kan beda-beda, tapi kalau kita kasih interaksi baik mereka akan balas. Awalnya lagu pertama mereka kayak enggak terima tapi lama-lama diterima," ujar Hedi.
Mario Ginanjar yang juga vokalis Kahitna menambahkan daftar musisi di festival Soundrenaline yang kini berasal dari genre bermacam-macam adalah bukti bahwa musik jadi salah satu cara mempersatukan perbedaan.
"Biasa orang kumpul dibayar, tapi orang bayar untuk kumpul di sini," seloroh dia.
Terbukti, penampilan Kahitna memang ditunggu-tunggu penonton yang tumpah ruah di hadapan panggung, menyanyikan lagu-lagu hit mereka seperti "Andai Ia Tahu", "Mantan Terindah", "Tak Sebebas Merpati", hingga "Cantik".
Konser mini mereka diwarnai histeris suara perempuan yang iri ketika salah satu orang penonton diajak naik ke panggung dan dirayu oleh Kahitna lewat lirik lagu yang romantis.
Yovie Widianto sempat mengungkapkan bahwa Kahitna termasuk jarang latihan. Ini tak terlalu masalah mengingat usia grup mereka sudah menginjak usia 33 tahun sehingga kekompakan sudah terjalin erat.
Kahitna berbagi panggung yang sama dengan Burgerkill yang dijadwalkan tampil setelah mereka, pertemuan yang jarang terjadi karena genre musik keduanya sangat berbeda.
Vicky Mono, vokalis Burgerkill, menambahkan ajang ini menjadi media silaturahmi sekaligus bertukar pikiran bersama musisi antar-genre.
Kali ini Soundrenaline menggabungkan musisi lintas genre dan generasi sehingga bukan cuma musik rock yang disuguhkan, melainkan juga genre musik lain termasuk pop yang diusung Kahitna.
Rupanya Kahitna sempat kaget ketika diajak tampil di Soundrenaline untuk kali perdana pada 2016.
"Karena biasanya Soundrenaline itu identik dengan musik rock...Makanya sekarang ketika ditawari kedua kali kita senang banget," ujar vokalis Kahitna Hedi Yunus menjelang tampil di panggung Soundrenaline, Garuda Wisnu Kencana, Badung, Bali, Minggu.
Penampilan pertama Kahitna di Soundrenaline berujung manis, tapi grup tersebut pernah juga merasakan antusiasme penonton yang rendah saat tampil di pertunjukan musik lain yang kebanyakan musisinya bukan dari genre pop.
"Penonton kan beda-beda, tapi kalau kita kasih interaksi baik mereka akan balas. Awalnya lagu pertama mereka kayak enggak terima tapi lama-lama diterima," ujar Hedi.
Mario Ginanjar yang juga vokalis Kahitna menambahkan daftar musisi di festival Soundrenaline yang kini berasal dari genre bermacam-macam adalah bukti bahwa musik jadi salah satu cara mempersatukan perbedaan.
"Biasa orang kumpul dibayar, tapi orang bayar untuk kumpul di sini," seloroh dia.
Terbukti, penampilan Kahitna memang ditunggu-tunggu penonton yang tumpah ruah di hadapan panggung, menyanyikan lagu-lagu hit mereka seperti "Andai Ia Tahu", "Mantan Terindah", "Tak Sebebas Merpati", hingga "Cantik".
Konser mini mereka diwarnai histeris suara perempuan yang iri ketika salah satu orang penonton diajak naik ke panggung dan dirayu oleh Kahitna lewat lirik lagu yang romantis.
Yovie Widianto sempat mengungkapkan bahwa Kahitna termasuk jarang latihan. Ini tak terlalu masalah mengingat usia grup mereka sudah menginjak usia 33 tahun sehingga kekompakan sudah terjalin erat.
Kahitna berbagi panggung yang sama dengan Burgerkill yang dijadwalkan tampil setelah mereka, pertemuan yang jarang terjadi karena genre musik keduanya sangat berbeda.
Vicky Mono, vokalis Burgerkill, menambahkan ajang ini menjadi media silaturahmi sekaligus bertukar pikiran bersama musisi antar-genre.