Mataram (ANTARA) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Bima, Nusa Tenggara Barat, menggelar pasar murah yang bertujuan untuk menjaga kestabilan harga beras di wilayah Pulau Sumbawa tersebut.
Kegiatan pasar beras murah tersebut juga dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 TNI, yang digelar di Kota Bima, Selasa.
"Dalam acara tersebut, kami menyediakan beberapa produk, di antaranya beras medium, beras premium, minyak goreng, tepung terigu dan gula pasir. Harganya relatif lebih murah dibandingkan yang berlaku di pasaran," kata Kepala Perum Bulog Cabang Bima Sawaludin Susanto.
Menurut dia, kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) beras tersebut rutin dilaksanakan oleh Bulog Cabang Bima, guna menjaga stabilitas harga bahan pokok, khususnya beras. Operasi pasar bekerja sama dengan instansi lain ataupun operasi pasar mandiri.
Seperti diketahui, peluncuran kegiatan KPSH di seluruh Indonesia telah dilakukan oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso. Operasi pasar dalam rangka mencegah dan menangani terjadinya gejolak harga beras tersebut dilaksanakan mulai 24-26 September 2019.
Sawaludin mengatakan pihaknya menjual beras kualitas medium curah dengan harga Rp8.500 per kilogram (kg). Harga tersebut lebih murah dibandingkan harga eceran tertinggi (HET) sesuai Peraturan Menteri Perdagangan sebesar Rp9.450/kg.
Sementara beras kualitas premium dijual mulai dari harga Rp10.000/kg. Harga tersebut lebih murah dibandingkan HET pemerintah sebesar Rp12.800/kg.
"Warga dapat langsung membeli kebutuhan pokok melalui sarana penjualan Bulog, salah satunya di pasar murah. Kami menjamin harganya relatif lebih murah dan di bawah HET," katanya.
Terkait dengan stok beras, Sawaludin menyebutkan jumlahnya mencapai 20.000 ton. Semuanya masih tersimpan di gudang Bulog Cabang Bima.
Jumlah ketersediaan beras di gudang tersebut hingga beberapa bulan ke depan, sehingga masyarakat di Kabupaten Dompu, Bima, dan Kota Bima, tidak perlu khawatir terkait stok beras di daerahnya.
Kegiatan pasar beras murah tersebut juga dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 TNI, yang digelar di Kota Bima, Selasa.
"Dalam acara tersebut, kami menyediakan beberapa produk, di antaranya beras medium, beras premium, minyak goreng, tepung terigu dan gula pasir. Harganya relatif lebih murah dibandingkan yang berlaku di pasaran," kata Kepala Perum Bulog Cabang Bima Sawaludin Susanto.
Menurut dia, kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) beras tersebut rutin dilaksanakan oleh Bulog Cabang Bima, guna menjaga stabilitas harga bahan pokok, khususnya beras. Operasi pasar bekerja sama dengan instansi lain ataupun operasi pasar mandiri.
Seperti diketahui, peluncuran kegiatan KPSH di seluruh Indonesia telah dilakukan oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso. Operasi pasar dalam rangka mencegah dan menangani terjadinya gejolak harga beras tersebut dilaksanakan mulai 24-26 September 2019.
Sawaludin mengatakan pihaknya menjual beras kualitas medium curah dengan harga Rp8.500 per kilogram (kg). Harga tersebut lebih murah dibandingkan harga eceran tertinggi (HET) sesuai Peraturan Menteri Perdagangan sebesar Rp9.450/kg.
Sementara beras kualitas premium dijual mulai dari harga Rp10.000/kg. Harga tersebut lebih murah dibandingkan HET pemerintah sebesar Rp12.800/kg.
"Warga dapat langsung membeli kebutuhan pokok melalui sarana penjualan Bulog, salah satunya di pasar murah. Kami menjamin harganya relatif lebih murah dan di bawah HET," katanya.
Terkait dengan stok beras, Sawaludin menyebutkan jumlahnya mencapai 20.000 ton. Semuanya masih tersimpan di gudang Bulog Cabang Bima.
Jumlah ketersediaan beras di gudang tersebut hingga beberapa bulan ke depan, sehingga masyarakat di Kabupaten Dompu, Bima, dan Kota Bima, tidak perlu khawatir terkait stok beras di daerahnya.