Mataram (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mencatat tingkat konsumsi ikan masyarakat di kota ini naik menjadi 48 kilogram per kapita per tahun.
"Waktu awal saya menjabat, tingkat konsumsi ikan di Mataram tercatat 31 kilogram per kapita per tahun," kata Kepala Dinas Perikanan Kota Mataram Hj Baiq Sujihartini di Mataram, Rabu.
Untuk terus menaikkan tingkat konsumsi ikan di Kota Mataram, pihaknya aktif melaksanakan lomba masak serba ikan untuk mengasah kreativitas masyarakat mengolah ikan menjadi berbagai makanan yang digemari semua usia.
Selain itu, melakukan sosialisasi melalui gerakan "Gemar Makan Ikan", dengan mengundang pihak-pihak terkait termasuk sosialisasi ke sekolah-sekolah.
Di beberapa pondok pesantren juga sudah didatangi bahkan diberikan bantuan program budidaya dengan sistem "bioflok", sehingga selain meningkatkan konsumsi ikan, santri juga bisa belajar budidaya, pengolahan dan pemasaran.
"Tujuannya mereka bisa mengonsumsi dulu, ke depan kami harapkan bisa menjadi peluang usaha," katanya.
Sujihartini menyebutkan, stok ikan di Kota Mataram selama ini tidak pernah menyusut sebab untuk jenis ikan laut ada lima "cold storage" yang ada di Mataram mampu menampung stok ikan hingga 1,7 juta ton, sehingga masyarakat kota tidak perlu khawatir akan kekurangan ikan.
Sementara itu untuk ikan air tawar, katanya, Kota Mataram memiliki puluhan kelompok pembudidaya ikan air tawar dari berbagai jenis. Jenis ikan air tawar yang tersebut antara lain nila, karper, lele, gurami dan ada juga jenis patin meskipun jumlahnya belum banyak.
Kendati produksi ikan air tawar di Kota Mataram belum memenuhi kebutuhan masyarakat 100 persen, namun kekurangannya banyak didatangkan dari kabupaten terdekat.
"Produksi ikan air tawar di Mataram sekitar 280 ton per tahun, dan baru dapat memenuhi kebutuhan warga Mataram sekitar 85 persen, sisanya didatangkan dari luar kota," katanya.
"Waktu awal saya menjabat, tingkat konsumsi ikan di Mataram tercatat 31 kilogram per kapita per tahun," kata Kepala Dinas Perikanan Kota Mataram Hj Baiq Sujihartini di Mataram, Rabu.
Untuk terus menaikkan tingkat konsumsi ikan di Kota Mataram, pihaknya aktif melaksanakan lomba masak serba ikan untuk mengasah kreativitas masyarakat mengolah ikan menjadi berbagai makanan yang digemari semua usia.
Selain itu, melakukan sosialisasi melalui gerakan "Gemar Makan Ikan", dengan mengundang pihak-pihak terkait termasuk sosialisasi ke sekolah-sekolah.
Di beberapa pondok pesantren juga sudah didatangi bahkan diberikan bantuan program budidaya dengan sistem "bioflok", sehingga selain meningkatkan konsumsi ikan, santri juga bisa belajar budidaya, pengolahan dan pemasaran.
"Tujuannya mereka bisa mengonsumsi dulu, ke depan kami harapkan bisa menjadi peluang usaha," katanya.
Sujihartini menyebutkan, stok ikan di Kota Mataram selama ini tidak pernah menyusut sebab untuk jenis ikan laut ada lima "cold storage" yang ada di Mataram mampu menampung stok ikan hingga 1,7 juta ton, sehingga masyarakat kota tidak perlu khawatir akan kekurangan ikan.
Sementara itu untuk ikan air tawar, katanya, Kota Mataram memiliki puluhan kelompok pembudidaya ikan air tawar dari berbagai jenis. Jenis ikan air tawar yang tersebut antara lain nila, karper, lele, gurami dan ada juga jenis patin meskipun jumlahnya belum banyak.
Kendati produksi ikan air tawar di Kota Mataram belum memenuhi kebutuhan masyarakat 100 persen, namun kekurangannya banyak didatangkan dari kabupaten terdekat.
"Produksi ikan air tawar di Mataram sekitar 280 ton per tahun, dan baru dapat memenuhi kebutuhan warga Mataram sekitar 85 persen, sisanya didatangkan dari luar kota," katanya.