Jakarta (ANTARA) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan) sedang mengembangkan teknologi radar cuaca dan berupaya agar teknologi itu mendapatkan sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI).
"Saat ini Lapan mengembangkan teknologi radar cuaca, dan saat ini sedang diupayakan untuk mendapatkan standar SNI," kata Kepala Lapan Thomas Djamaluddin kepada wartawan, Jakarta, Jumat.
Teknologi tersebut untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri terhadap informasi cuaca yang akurat dan mendukung upaya peringatan dini cuaca ekstrem serta dapat memberikan informasi cuaca yang detail dan komprehensif.
Thomas menuturkan PT Inti nantinya yang akan memproduksi produk teknologi radar cuaca tersebut.
Dengan adanya teknologi itu, maka diharapkan kebutuhan radar cuaca bisa dipenuhi oleh industri dalam negeri. Dari segi harganya pun bersaing daripada harga di pasar, ujarnya.
Produk penelitian dan pengembangan untuk radar cuaca itu tentu digunakan bukan hanya untuk kebutuhan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tapi juga dapat digunakan oleh pemerintah daerah dan perusahaan-perusahaan yang memerlukan informasi cuaca yang akurat seperti perusahaan pertambangan dan perusahaan perkebunan atau badan usaha lain.
Dia mengharapkan hasil penelitian dan pengembangan tersebut dapat terhilirisasi dapat memberikan informasi cuaca yang detail dan komprehensif
Sebelumnya Lapan telah menghasilkan produk hasil penelitian dan pengembangan yakni Santanu, yang merupakan Sistem Pemantauan Hujan berbasis radar hujan yang dimodifikasi dan dikembangkan dari radar kapal sehingga berbiaya rendah.
Radar tersebut mampu menyediakan data hujan secara berkelanjutan setiap dua menit.
Lapan juga memiliki mobile radar cuaca yang dapat berpindah-pindah tempat karena dipasang di atas bus. Keberadaan radar-radar tersebut diharapkan dapat mendukung sistem peringatan dini cuaca ekstrim.
"Saat ini Lapan mengembangkan teknologi radar cuaca, dan saat ini sedang diupayakan untuk mendapatkan standar SNI," kata Kepala Lapan Thomas Djamaluddin kepada wartawan, Jakarta, Jumat.
Teknologi tersebut untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri terhadap informasi cuaca yang akurat dan mendukung upaya peringatan dini cuaca ekstrem serta dapat memberikan informasi cuaca yang detail dan komprehensif.
Thomas menuturkan PT Inti nantinya yang akan memproduksi produk teknologi radar cuaca tersebut.
Dengan adanya teknologi itu, maka diharapkan kebutuhan radar cuaca bisa dipenuhi oleh industri dalam negeri. Dari segi harganya pun bersaing daripada harga di pasar, ujarnya.
Produk penelitian dan pengembangan untuk radar cuaca itu tentu digunakan bukan hanya untuk kebutuhan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tapi juga dapat digunakan oleh pemerintah daerah dan perusahaan-perusahaan yang memerlukan informasi cuaca yang akurat seperti perusahaan pertambangan dan perusahaan perkebunan atau badan usaha lain.
Dia mengharapkan hasil penelitian dan pengembangan tersebut dapat terhilirisasi dapat memberikan informasi cuaca yang detail dan komprehensif
Sebelumnya Lapan telah menghasilkan produk hasil penelitian dan pengembangan yakni Santanu, yang merupakan Sistem Pemantauan Hujan berbasis radar hujan yang dimodifikasi dan dikembangkan dari radar kapal sehingga berbiaya rendah.
Radar tersebut mampu menyediakan data hujan secara berkelanjutan setiap dua menit.
Lapan juga memiliki mobile radar cuaca yang dapat berpindah-pindah tempat karena dipasang di atas bus. Keberadaan radar-radar tersebut diharapkan dapat mendukung sistem peringatan dini cuaca ekstrim.