Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah bersama ribuan warga dan pegawai pemerintah di lingkungan Pemerintah Provinsi pada Jumat pagi melaksanakan shalat istisqa untuk meminta hujan di Lapangan Bumi Gora, Kantor Gubernur NTB.
"Salah satu cara untuk memohon turunnya hujan dengan melakukan salat istisqa tetapi ke depan juga harus diimbangi dengan hal-hal faktual yang ada di lapangan. Seperti hutan dijaga, tanaman ditumbuhkan, tetap diadakannya reboisasi, dan perambahan hutan dicegah," kata Gubernur Zul.
"Semoga ini menjadi ikhtiar kita agar hujan bisa turun," ia menambahkan.
Pemerintah Provinsi, ia mengatakan, mengajak warga melaksanakan shalat istisqa karena kemarau panjang yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia termasuk NTB telah menimbulkan kekeringan dan kekurangan air.
Di bagian dunia yang lain, ia mengatakan, orang-orang menggunakan berbagai cara untuk memohon agar hujan turun.
"Ada yang berdoa agar turun hujan saat kemarau panjang, ada yang bernyanyi dan memukul gendang agar turun hujan, dan ada yang berdoa tetapi hujan tidak kunjung datang, setelah tiga hari hujan turun," katanya.
TGH Mukhsin Muhtar dalam ceramahnya usai shalat istisqa mengajak jamaah untuk bersyukur dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
"Semoga dengan acara yang kita adakan pada pagi ini menjadi wujudkan syukur kepada Allah. Semoga kita senantiasa menjadi hamba - hamba Allah yang senantiasa untuk terus bersyukur," katanya.
"Mari kita memohon ampun kepada Allah SWT. Bisa jadi ini merupakan kelalaian kita dan ini terjadi kita tidak pandai mensyukuri nikmat Allah SWT," ia menambahkan.
Seorang pelajar SMAN 3 Kota Mataram Robin Fathullah ada dalam jamaah shalat istisqa di Lapangan Bumi Gora. Ia berharap selanjutnya semua orang lebih peduli pada lingkungan.
"Ini sekaligus mengingatkan kepada seluruh teman-teman yang lain agar terus melestarikan alam dan tidak merusak lingkungan sekitar," katanya.
"Salah satu cara untuk memohon turunnya hujan dengan melakukan salat istisqa tetapi ke depan juga harus diimbangi dengan hal-hal faktual yang ada di lapangan. Seperti hutan dijaga, tanaman ditumbuhkan, tetap diadakannya reboisasi, dan perambahan hutan dicegah," kata Gubernur Zul.
"Semoga ini menjadi ikhtiar kita agar hujan bisa turun," ia menambahkan.
Pemerintah Provinsi, ia mengatakan, mengajak warga melaksanakan shalat istisqa karena kemarau panjang yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia termasuk NTB telah menimbulkan kekeringan dan kekurangan air.
Di bagian dunia yang lain, ia mengatakan, orang-orang menggunakan berbagai cara untuk memohon agar hujan turun.
"Ada yang berdoa agar turun hujan saat kemarau panjang, ada yang bernyanyi dan memukul gendang agar turun hujan, dan ada yang berdoa tetapi hujan tidak kunjung datang, setelah tiga hari hujan turun," katanya.
TGH Mukhsin Muhtar dalam ceramahnya usai shalat istisqa mengajak jamaah untuk bersyukur dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
"Semoga dengan acara yang kita adakan pada pagi ini menjadi wujudkan syukur kepada Allah. Semoga kita senantiasa menjadi hamba - hamba Allah yang senantiasa untuk terus bersyukur," katanya.
"Mari kita memohon ampun kepada Allah SWT. Bisa jadi ini merupakan kelalaian kita dan ini terjadi kita tidak pandai mensyukuri nikmat Allah SWT," ia menambahkan.
Seorang pelajar SMAN 3 Kota Mataram Robin Fathullah ada dalam jamaah shalat istisqa di Lapangan Bumi Gora. Ia berharap selanjutnya semua orang lebih peduli pada lingkungan.
"Ini sekaligus mengingatkan kepada seluruh teman-teman yang lain agar terus melestarikan alam dan tidak merusak lingkungan sekitar," katanya.