Jakarta (ANTARA) - Tepat di Hari Pahlawan, 10 November, Minggu, tim nasional U-19 akan menghadapi Korea Utara di pertandingan terakhir Grup K Kualifikasi Piala Asia U-19 2020 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, mulai pukul 19.00 WIB.

Laga itu penting karena menjadi penentu tim mana yang lolos langsung ke Piala Asia U-19 2020 di Uzbekistan sebagai juara Grup K.

Timnas U-19 berada di garis depan untuk perebutan puncak klasemen. Anak-anak asuh pelatih Fakhri Husaini masih kokoh di posisi satu dengan enam poin dari dua laga.

Skuat berjuluk Garuda Nusantara unggul dua poin dari Korea Utara di posisi kedua. Ini artinya, hasil imbang saja sudah membuat Indonesia berangkat ke Uzbekistan.

Meski demikian, Amiruddin Bagus dan kawan-kawan menolak turun ke lapangan hanya untuk bermain seri. Kemenangan tetap tujuan utama.

Motivasi mereka berlipat-lipat dari biasanya karena laga mereka bergulir di Hari Pahlawan, hari memperingati perjuangan orang-orang yang dengan nyawanya memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

“Saya berharap semangat Hari Pahlawan bisa menginspirasi semua pemain untuk bertanding habis-habisan sampai tetes keringat penghabisan mereka,” ujar Fakhri Husaini.

Menurut juru taktik yang membawa Indonesia juara Piala AFF U-16 2018 itu, setiap pemain harus mengetahui bagaimana menghargai jasa para pahlawan.

Jika masyarakat pada umumnya menghormati para pahlawan dengan mengheningkan cipta, para pesepak bola termasuk timnas U-19 harus bisa menunjukkannya dengan perjuangan di atas lapangan.

Kapten timnas U-19 Indonesia David Maulana pun menegaskan bahwa dia dan rekan-rekannya siap mengisi Hari Pahlawan pada 10 November dengan perjuangan tak kenal lelah saat menghadapi Korea Utara.

“Kami ingin mempersembahkan yang terbaik untuk Indonesia, untuk masyarakat Indonesia. Kami tidak mau membicarakan hasil seri karena kami bertekad menang,” tutur David.

Satu lagi yang menambah semangat timnas U-19 Indonesia adalah karena para pemainnya baru pertama kali merumput di SUGBK, stadion bersejarah yang berdiri sejak tahun 1962.

Karisma salah satu stadion terbesar di dunia dan Asia ini selalu mampu membuat pemain lawan bergetar. Banyak pesepak bola besar Indonesia lahir di stadion ini. Itulah yang membuat para pemain timnas U-19 begitu antusias untuk bertanding di sana.

“Seperti ada tambahan semangat baru untuk meraih tiga poin,” tutur kiper timnas U-19 Ernando Ari Sutaryadi.

Taktik

Korea Utara mengawali kiprah di Grup K dengan mengecewakan. Skuat yang ditangani pelatih Park Kyong Bong ditahan imbang 1-1 oleh tim yang di atas kertas bisa mereka taklukkan, Hong Kong.

Mereka baru bisa memperbaiki performa di laga kedua, di mana Korea Utara berhasil menundukkan Timor Leste dengan skor 4-0.

Namun, kemenangan itu tidak mereka dapatkan dengan mudah. Walau Korea Utara bermain disiplin dan rapat, Timor Leste berhasil membuat dua peluang berbahaya yang membuat kiper Sin Kwang Guk harus berjibaku menyelamatkan gawangnya.

Ada dua nama di Korea Utara yang perlu diwaspadai yaitu penyerang Ri Jo Guk, yang sudah membuat dua gol di Grup K dan Kim Ju Song.

Walau belum membuat gol, Kim Ju Song merupakan pemain berpengalaman yang pernah berlaga di Piala Dunia U-17 tahun 2017.

Kesebelasan Korea Utara dikenal disiplin dan ngotot. Akan tetapi, tidak berarti pertahanan mereka tidak bisa dibongkar.

Kelemahan mereka terlihat saat menghadapi Hong Kong. Korea Utara kelabakan ketika Hong Kong menyerang dari sisi sayap melalui pemain dengan teknik individual cukup bagus.

Saat itu, penyerang Hong Kong Chang Kwong In bergerak melebar, masuk ke area kotak penalti dan dengan sedikit trik mengirimkan umpan ke Lau Ka Kiu yang sukses menyarangkan bola ke gawang.

Timnas U-19 Indonesia kemungkinan besar juga akan mengandalkan strategi serangan sayap untuk membongkar pertahanan Korea Utara.

Di lini serang, Indonesia memiliki pemain-pemain cepat dengan kualitas individu mumpuni seperti Muhammad Fajar Fathur Rahman, yang sudah membuat tiga gol di Grup K, dan Amiruddin Bagus.

Fajar dan Bagus diperkirakan tampil di sisi sayap kiri-kanan Indonesia dengan formasi 4-3-3 saat bersua Korea Utara. Sutan Zico, yang dibangkucadangkan saat melawan Hong Kong, diprediksi mengisi penyerang tengah.

Akan tetapi, Zico bisa saja tidak masuk ke skuat ‘starting eleven’ jika Mochammad Supriadi pulih dari cedera. Supriadi adalah penyerang sayap yang telah menorehkan dua assist, tetapi kondisinya belum 100 persen setelah cedera saat berhadapan dengan Hong Kong.

Brylian Aldama, David Maulana dan Beckham Putra diyakini kembali mengisi posisi gelandang. Ketiganya sangat padu ketika bermain bersama dan sangat mendominasi lapangan tengah saat Indonesia menaklukkan Hong Kong 4-0.

Pelatih Fakhri Husaini memastikan bahwa semua pemainnya siap tempur untuk laga versus Korea Utara, kecuali Supriadi dan Fadilah Nur Rahman.

“Fadil masih sakit dan belum mengikuti latihan. Terkait Supriadi, tadi saya mendapatkan informasi dari dokter kondisinya belum 100 persen meski mulai ikut beraktivitas,” kata juru taktik yang membawa Indonesia juara Piala AFF U-16 2018 itu.

Fadilah diketahui mengalami sakit sejak Kamis (7/11). Sementara Mochammad Supriadi mengalami cedera dalam laga kontra Hong Kong, Jumat (8/11).

Supriadi, yang sudah membuat dua assist di Grup K, terjatuh di babak kedua harus ditandu keluar lapangan.

“Supriadi mengalami cedera di sisi samping lututnya. Namun, meski dalam kondisi sakit, kelelahan, Supriadi masih memberikan kontribusi yang besar untuk tim ini. Saya berharap apa yang dilakukan Supriadi bisa menular ke pemain lainnya karena timnas itu butuh pemain yang punya mental pejuang. Mental yang sanggup menahan rasa sakit,” tutur Fakhri.

Jika lolos ke Piala Asia U-19 2020, itu menjadi keikusertaan ke-18 Indonesia di kejuaraan yang sudah digelar sejak tahun 1959 tersebut.

Indonesia sendiri pernah menjuarai turnamen itu pada tahun 1961. Terakhir kali Indonesia tampil di Piala Asia U-19 yakni di Piala Asia U-19 2018, di mana saat itu timnas U-19 asuhan Indra Sjafri melaju hingga perempat final sebelum dikalahkan Jepang.


Pewarta : Michael Siahaan
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024