Ambon (ANTARA) - Para personel grup hip-hop cilik asal Kota Ambon "Manumata" yang mulai beranjak dewasa menyiapkan musik dengan konsep dan tampilan yang lebih dewasa.
"Mereka sudah remaja, jadi konsep musik mereka juga akan sedikit berbeda dari sebelumnya, lebih dewasa tapi tetap disesuaikan dengan usia mereka," kata Eros Riry, pendiri sekaligus pembina Manumata di Ambon, Senin.
Manumata merupakan grup hip-hop cilik yang diawaki oleh empat rapper, yakni Johanes "Joe" Petruz, Putrisya "Uthe" Riry, Oscar Lena dan Everd "Ever" Riry.
Dibentuk oleh rapper Eros Riry di Ambon pada 2010, kala itu keempat personel Manumata masih mengenyam pendidikan di sekolah dasar.
Mereka kerap diundang tampil di stasiun televisi swasta nasional, dan konser di berbagai kota di Indonesia, setelah seorang YouTuber mengunggah video mereka sedang "nge-rap" layaknya rapper dewasa.
Meski terbilang baru di industri musik nasional, Manumata sukses mencatat sejarah sebagai satu-satunya grup musik asal Maluku yang pernah tampil di konser musik multi genre Syncronize Fest 2018.
Sebagai satu-satunya penampil anak-anak di tahun keempat festival musik terbesar di Asia Tenggara tersebut, penampilan Manumata menyedot banyak perhatian penikmat musik Tanah Air.
Sembilan tahun berkarir sebagai rapper cilik, kini para personel Manumata mulai beranjak remaja. Joe dan Uthe sudah duduk di bangku kelas tiga SMP, Oscar kelas dua SMP, sedangkan Everd sudah kelas satu SMA.
Eros mengatakan saat ini selain disibukkan dengan tugas-tugas sekolah, Manumata juga sedang menyiapkan single terbaru mereka, dengan konsep dan materi yang berbeda dari sebelumnya.
Single yang sementara masih dalam proses penggarapan tersebut, direncanakan akan diluncurkan secara daring via kanal YouTube.
"Singlenya masih dalam proses, temanya sih pariwisata, rencananya akan dilempar ke YouTube dulu untuk mengukur pasar karena sebelumnya mereka dikenal sebagai rapper cilik," ucapnya.
Sempat bernaung di bawah Bumi Entertainment, manajemen milik penyanyi Glenn Fredly selama dua tahun, Manumata pernah meluncurkan album hip-hop berjudul Manumata pada 2017.
Kendati kurang begitu laku di kota mereka sendiri, album yang berisi 10 lagu ciptaan Eros Riry dan Jeffry Riry itu "booming" di luar daerah, karena lagu-lagu mereka juga berisi kritikan dan memotivasi anak-anak lainnya.
Lepas dari Bumi Entertainment, kata Eros, Manumata memilih untuk tidak bergabung dengan manajemen manapun, tapi fokus menggarap musik dan jadwal manggung mereka sendiri.
"Kontraknya dengan Bumi Entertainment sudah selesai karena cuma dua tahun. Kemarin agak-agak ribet juga ngurus jadwal manggung, jadi kami putuskan untuk jalan sendiri dulu," imbuh Eros.
"Mereka sudah remaja, jadi konsep musik mereka juga akan sedikit berbeda dari sebelumnya, lebih dewasa tapi tetap disesuaikan dengan usia mereka," kata Eros Riry, pendiri sekaligus pembina Manumata di Ambon, Senin.
Manumata merupakan grup hip-hop cilik yang diawaki oleh empat rapper, yakni Johanes "Joe" Petruz, Putrisya "Uthe" Riry, Oscar Lena dan Everd "Ever" Riry.
Dibentuk oleh rapper Eros Riry di Ambon pada 2010, kala itu keempat personel Manumata masih mengenyam pendidikan di sekolah dasar.
Mereka kerap diundang tampil di stasiun televisi swasta nasional, dan konser di berbagai kota di Indonesia, setelah seorang YouTuber mengunggah video mereka sedang "nge-rap" layaknya rapper dewasa.
Meski terbilang baru di industri musik nasional, Manumata sukses mencatat sejarah sebagai satu-satunya grup musik asal Maluku yang pernah tampil di konser musik multi genre Syncronize Fest 2018.
Sebagai satu-satunya penampil anak-anak di tahun keempat festival musik terbesar di Asia Tenggara tersebut, penampilan Manumata menyedot banyak perhatian penikmat musik Tanah Air.
Sembilan tahun berkarir sebagai rapper cilik, kini para personel Manumata mulai beranjak remaja. Joe dan Uthe sudah duduk di bangku kelas tiga SMP, Oscar kelas dua SMP, sedangkan Everd sudah kelas satu SMA.
Eros mengatakan saat ini selain disibukkan dengan tugas-tugas sekolah, Manumata juga sedang menyiapkan single terbaru mereka, dengan konsep dan materi yang berbeda dari sebelumnya.
Single yang sementara masih dalam proses penggarapan tersebut, direncanakan akan diluncurkan secara daring via kanal YouTube.
"Singlenya masih dalam proses, temanya sih pariwisata, rencananya akan dilempar ke YouTube dulu untuk mengukur pasar karena sebelumnya mereka dikenal sebagai rapper cilik," ucapnya.
Sempat bernaung di bawah Bumi Entertainment, manajemen milik penyanyi Glenn Fredly selama dua tahun, Manumata pernah meluncurkan album hip-hop berjudul Manumata pada 2017.
Kendati kurang begitu laku di kota mereka sendiri, album yang berisi 10 lagu ciptaan Eros Riry dan Jeffry Riry itu "booming" di luar daerah, karena lagu-lagu mereka juga berisi kritikan dan memotivasi anak-anak lainnya.
Lepas dari Bumi Entertainment, kata Eros, Manumata memilih untuk tidak bergabung dengan manajemen manapun, tapi fokus menggarap musik dan jadwal manggung mereka sendiri.
"Kontraknya dengan Bumi Entertainment sudah selesai karena cuma dua tahun. Kemarin agak-agak ribet juga ngurus jadwal manggung, jadi kami putuskan untuk jalan sendiri dulu," imbuh Eros.