Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, meningkatkan kegiatan perantingan atau pemotongan ranting pohon pelindung di sejumlah ruas jalan setempat guna mengurangi beban pohon sekaligus sebagai upaya antisipasi pohon tumbang akibat angin kencang.
"Biasanya perantingan dilakukan dua kali seminggu, sekarang kami tingkatkan menjadi setiap hari kecuali hari Minggu," kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Mataram HM Kemal Islam di Mataram, Jumat.
Dikatakan, peningkatan kegiatan perantingan pohon pelindung itu sebagai bentuk kesiapsiagaan bencana pihaknya menginstruksikan kepada para petugas pasukan hijau sebanyak 45 orang, untuk meningkatkan pengawasan dan melakukan perantingan setiap hari.
"Apabila ditemukan indikasi ranting rawan patah dan pohon rawan tumbang harus segera dikoordinasikan dengan tim untuk dilakukan pemotongan," ujarnya.
Berdasarkan catatannya, sejak beberapa pekan terakhir ini jumlah pohon tumbang di Kota Mataram, tidak lebih dari lima batang.
Pohon tumbang, katanya, dipicu banyak faktor. Tidak hanya karena faktor usia, melainkan juga karena kelenturan tanah dan pohon dengan jenis akar serabut atau tidak memiliki akar tunggal.
"Sebagai bentuk kesiapsiagaan bencana, kami juga berharap partisipasi masyarakat agar mau melakukan perantingan sendiri, apabila memiliki pohon besar di pekarangan rumahnya," katanya.
Untuk mengoptimalkan tugas pasukan hijau, sebanyak 45 petugasnya dibangi pada tiga zona, yakni zona timur menangani Kecamatan Sandubaya-Cakranegara, zona tengah untuk Kecamatan Mataram-Selaparang dan zona barat menangani Kecamatan Ampenan-Sekarbela.
"Satu zona beranggotakan 15 orang, dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan sarana pertanaman yang dibutuhkan termasuk armada," sebutnya.
Menyinggung tentang kesiapan peralatan, Kemal mengatakan, sejauh ini berbagai peralatan pendukung aktivitas pasukan hijau di lapangan dalam kondisi siap pakai. Misalnya, untuk armada, senso atau alat pemotong kayu dan lainnya.
"Meskipun kurang, harus tetap kita optimalkan dan kami tetap memberikan motivasi dan semangat kepada para petugas," kata Kemal.
"Biasanya perantingan dilakukan dua kali seminggu, sekarang kami tingkatkan menjadi setiap hari kecuali hari Minggu," kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Mataram HM Kemal Islam di Mataram, Jumat.
Dikatakan, peningkatan kegiatan perantingan pohon pelindung itu sebagai bentuk kesiapsiagaan bencana pihaknya menginstruksikan kepada para petugas pasukan hijau sebanyak 45 orang, untuk meningkatkan pengawasan dan melakukan perantingan setiap hari.
"Apabila ditemukan indikasi ranting rawan patah dan pohon rawan tumbang harus segera dikoordinasikan dengan tim untuk dilakukan pemotongan," ujarnya.
Berdasarkan catatannya, sejak beberapa pekan terakhir ini jumlah pohon tumbang di Kota Mataram, tidak lebih dari lima batang.
Pohon tumbang, katanya, dipicu banyak faktor. Tidak hanya karena faktor usia, melainkan juga karena kelenturan tanah dan pohon dengan jenis akar serabut atau tidak memiliki akar tunggal.
"Sebagai bentuk kesiapsiagaan bencana, kami juga berharap partisipasi masyarakat agar mau melakukan perantingan sendiri, apabila memiliki pohon besar di pekarangan rumahnya," katanya.
Untuk mengoptimalkan tugas pasukan hijau, sebanyak 45 petugasnya dibangi pada tiga zona, yakni zona timur menangani Kecamatan Sandubaya-Cakranegara, zona tengah untuk Kecamatan Mataram-Selaparang dan zona barat menangani Kecamatan Ampenan-Sekarbela.
"Satu zona beranggotakan 15 orang, dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan sarana pertanaman yang dibutuhkan termasuk armada," sebutnya.
Menyinggung tentang kesiapan peralatan, Kemal mengatakan, sejauh ini berbagai peralatan pendukung aktivitas pasukan hijau di lapangan dalam kondisi siap pakai. Misalnya, untuk armada, senso atau alat pemotong kayu dan lainnya.
"Meskipun kurang, harus tetap kita optimalkan dan kami tetap memberikan motivasi dan semangat kepada para petugas," kata Kemal.