Manila (ANTARA) - Pelaksanaan SEA Games 2019 Filipina memang tinggal beberapa hari lagi. Pesta penutupan pesta olahraga terbesar dua tahunan di Asia Tenggara itu rencananya akan digelar pada 11 Desember 2019 di Stadion Atletik, New Clark City, atau sekitar 100 kilometer dari Ibu Kota Manila.
Langkah kontingen Indonesia menapaki prestasi di negeri seberang ini jika dihitung masih kurang empat hari ke depan.
Namun, capaian demi capaian telah diraih anak-anak Ibu Pertiwi, dari awalnya terseok-seok diperingkat empat, kini hasil klasemen sementara menunjukkan sudah berada peringkat kedua, satu strip di bawah tuan rumah Filipina.
Posisi tersebut bukanlah aman, sebab masih bersifat sementara dan ada Vietnam yang terus mengintip di posisi ketiga, serta siap mencuri kembali posisi dua yang sempat beberapa hari dikuasai oleh mereka.
Perjuangan empat hari ke depan juga tidaklah mudah, karena masih ada beberapa cabang olahraga yang dipertandingkan dan berpotensi emas bagi setiap negara.
Dengan posisi saat ini, kontingen Indonesia tentunya belum bisa berpesta, dan perlu menginjakkan gas sekencang-kencangnya dengan tetap mengatur keseimbangan agar raihan itu tetap "istiqomah" (konsisten dengan kebaikan).
Rapatkan Barisan
Komandan kontingen atau Chef de Mission (CdM) Indonesia untuk SEA Games 2019, Harry Warganegara mengakui, posisi dua di klasemen sementara ini masih belum aman, sebab ada beberapa pertandingan beregu yang masih dipertandingkan dan berpotensi emas.
"Untuk itu, kami meminta semua pemain merapatkan barisan dan terus kami kawal saat bertanding," kata Harry ditemui di Manila.
Harry mengatakan hasil terbaik yang diperoleh beberapa pemain sebelumnya harus menjadi pemicu dan motivasi untuk memberikan sama yang terbaik.
"Mereka saya katakan, pemain sebelumnya saja bisa meraih terbaik, masak berikutnya tidak bisa. Sehingga, hal ini menjadi pemicu dan motivasi bagi kawan-kawan yang akan bertanding," katanya.
Harry optimistis dengan dorongan dan merapatkan barisan, kontingen Indonesia mampu mempertahankan posisinya di urutan kedua, sesuai dengan target Presiden Joko Widodo.
Pantang Mengeluh
Selain itu, Harry juga meminta agar para pemain tetap fokus menyelesaikan sisa pertandingannya dengan memberikan yang terbaik, tanpa harus memikirkan sejumlah kekurangan yang ada dalam pelaksanaan SEA Games 2019.
"Artinya, kita jangan kendor melihat kekurangan fasilitas yang ada, sebab harus benar-benar berjuang untuk mencapai target maksimal," katanya.
Apa yang disampaikan Harry, berbanding lurus dengan saran Pelatih tim nasional U-22 Indonesia Indra Sjafri kepada pemainnya.
Pelatih asal Sumatera Barat itu menegaskan bahwa pantang bagi skuatnya mengeluh soal fasilitas selama berlaga di SEA Games 2019.
"Orang yang suka mengeluh tidak akan pernah sukses," ujar Indra, yang disampaikan ketika ditanya mengenai ruang ganti skuatnya saat berlaga melawan Laos di Stadion Imus, Imus, Filipina, yang berupa ruangan kelas di sekolah menengah atas Gen Pantaleon Garcia.
Menurut Indra, kondisi-kondisi seperti itu seharusnya tidak perlu dibesar-besarkan. Lagi pula, tidak dirugikan dengan situasi tersebut.
"Kami tidak rugi, malah menang juga. Jadi jangan sedikit-sedikit mempersoalkan air tidak ada, ruang ganti tidak ada," kata juru taktik Eggy Maulana Vikri dan kawan-kawan tersebut.
Oleh karena itu, semua masyarakat Indonesia juga akan terus berdoa dan berharap, hasil terbaik bisa diberikan para atlet dan pemain yang bertanding di SEA Games 2019.
Dan tentunya raihan apik ini tidaklah untuk pribadi atau pun golongan, namun untuk nama harum bangsa Indonesia, Amin.
Langkah kontingen Indonesia menapaki prestasi di negeri seberang ini jika dihitung masih kurang empat hari ke depan.
Namun, capaian demi capaian telah diraih anak-anak Ibu Pertiwi, dari awalnya terseok-seok diperingkat empat, kini hasil klasemen sementara menunjukkan sudah berada peringkat kedua, satu strip di bawah tuan rumah Filipina.
Posisi tersebut bukanlah aman, sebab masih bersifat sementara dan ada Vietnam yang terus mengintip di posisi ketiga, serta siap mencuri kembali posisi dua yang sempat beberapa hari dikuasai oleh mereka.
Perjuangan empat hari ke depan juga tidaklah mudah, karena masih ada beberapa cabang olahraga yang dipertandingkan dan berpotensi emas bagi setiap negara.
Dengan posisi saat ini, kontingen Indonesia tentunya belum bisa berpesta, dan perlu menginjakkan gas sekencang-kencangnya dengan tetap mengatur keseimbangan agar raihan itu tetap "istiqomah" (konsisten dengan kebaikan).
Rapatkan Barisan
Komandan kontingen atau Chef de Mission (CdM) Indonesia untuk SEA Games 2019, Harry Warganegara mengakui, posisi dua di klasemen sementara ini masih belum aman, sebab ada beberapa pertandingan beregu yang masih dipertandingkan dan berpotensi emas.
"Untuk itu, kami meminta semua pemain merapatkan barisan dan terus kami kawal saat bertanding," kata Harry ditemui di Manila.
Harry mengatakan hasil terbaik yang diperoleh beberapa pemain sebelumnya harus menjadi pemicu dan motivasi untuk memberikan sama yang terbaik.
"Mereka saya katakan, pemain sebelumnya saja bisa meraih terbaik, masak berikutnya tidak bisa. Sehingga, hal ini menjadi pemicu dan motivasi bagi kawan-kawan yang akan bertanding," katanya.
Harry optimistis dengan dorongan dan merapatkan barisan, kontingen Indonesia mampu mempertahankan posisinya di urutan kedua, sesuai dengan target Presiden Joko Widodo.
Pantang Mengeluh
Selain itu, Harry juga meminta agar para pemain tetap fokus menyelesaikan sisa pertandingannya dengan memberikan yang terbaik, tanpa harus memikirkan sejumlah kekurangan yang ada dalam pelaksanaan SEA Games 2019.
"Artinya, kita jangan kendor melihat kekurangan fasilitas yang ada, sebab harus benar-benar berjuang untuk mencapai target maksimal," katanya.
Apa yang disampaikan Harry, berbanding lurus dengan saran Pelatih tim nasional U-22 Indonesia Indra Sjafri kepada pemainnya.
Pelatih asal Sumatera Barat itu menegaskan bahwa pantang bagi skuatnya mengeluh soal fasilitas selama berlaga di SEA Games 2019.
"Orang yang suka mengeluh tidak akan pernah sukses," ujar Indra, yang disampaikan ketika ditanya mengenai ruang ganti skuatnya saat berlaga melawan Laos di Stadion Imus, Imus, Filipina, yang berupa ruangan kelas di sekolah menengah atas Gen Pantaleon Garcia.
Menurut Indra, kondisi-kondisi seperti itu seharusnya tidak perlu dibesar-besarkan. Lagi pula, tidak dirugikan dengan situasi tersebut.
"Kami tidak rugi, malah menang juga. Jadi jangan sedikit-sedikit mempersoalkan air tidak ada, ruang ganti tidak ada," kata juru taktik Eggy Maulana Vikri dan kawan-kawan tersebut.
Oleh karena itu, semua masyarakat Indonesia juga akan terus berdoa dan berharap, hasil terbaik bisa diberikan para atlet dan pemain yang bertanding di SEA Games 2019.
Dan tentunya raihan apik ini tidaklah untuk pribadi atau pun golongan, namun untuk nama harum bangsa Indonesia, Amin.