Mataram (ANTARA) - Warga Sekabela, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, melalui Yayasan Peduli Ummat Baitul Askhiya Sekarbela menitipkan dana bantuan untuk rakyat Palestina lewat lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Penyerahan dana bantuan dilakukan Pimpinan Yayasan Peduli Ummat Baitul Askhiya Sekarbela Tuan Guru Haji (TGH) Mujiburrahman, kepada Pimpinan ACT Cabang NTB Lalu Muhammad Alfian, saat pengajian subuh di Masjid Ar Raisyiah Sekarbela, Kota Mataram, Minggu.

Dana bantuan yang digalang selama dua pekan tersebut mencapai Rp126.500.000.

Dalam sambutannya, TGH Mujiburrahman menegaskan, bahwa seandainya bantuan dababisa diantar langsung ke Palestina, tentu masyarakat Sekarbela akan berangkat ke sana.

"Namun karena regulasi yang tidak memungkinkan, maka dititipkanlah bantuan ini melalui ACT yang memang sudah dikenal memiliki banyak program implementasi langsung di Palestina, Baik di Gaza ataupun Tepi Barat," katanya.

Sementara itu, Pimpinan ACT Cabang NTB Lalu Muhammad Alfian mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Sekarbela dan YPU Baitul Askhiya, atas kepeduliannya terhadap saudara-saudara sesama muslim di Palestina.

ACT akan menyalurkan amanah dari masyarakat Sekarbela dengan se-amanah mungkin agar bantuan tersebut bisa digunakan untuk membantu perjuangan saudara-saudara muslim di Palestina.

"Selain program distribusi kebutuhan pokok oleh Indonesia Humanity Center (IHC) seperti bahan makanan, pasokan air bersih dan pasokan bahan bakar, ACT di Palestina baru-baru ini meresmikan Klinik medis Indonesia di Gaza untuk menambah area pelayanan korban-korban kejahatan tentara Israel," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Lalu Muhammad Alfian juga mengajak seluruh elemen masyarakat agar terus menyuarakan kepedulian terhadap penderitaan-penderitaan saudara muslim di Palestina.

"Karena jika Palestina sudah tidak bisa kita pertahankan lagi, maka akan sulit juga kita mempertahankan Makkah dan Madinah" ucap Alfian mengutip pernyataan Presiden Turki Recep Tayip Erdogan.

Pewarta : Awaludin
Editor : Masnun
Copyright © ANTARA 2024