Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Tahun 2020 akan merevitalisasi Pasar Seni Mataram yang berada di kawasan Sayang-Sayang, dengan konsep menjadi ruang kreatif.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Kota Mataram H Mahmuddin Tura di Mataram, Jumat mengatakan ruang kreatif yang dimaksudkan adalah penataan pasar seni yang lebih terbuka.
"Tidak seperti sekarang ini, kesannya eksklusif," ujarnya.
Menurutnya, beberapa fasilitas yang akan dibangun di Pasar Seni Sayang-Sayang, antara lain penataan gerai industri kecil menengah (IKM), sekaligus sebagai ruang edukasi.
Artinya, gerai UKM yang memamerkan berbagai hasil industri unggulan Kota Mataram juga akan memproduksi kerajinan mereka di tempat, tujuannya agar setiap pengunjung yang datang ke pasar seni bisa melihat langsung proses pembuatan sebuah kerajinan yang diproduksi.
"Selain itu, kami akan bangun juga tempat pameran dan panggung pentas seni yang bisa dimanfaatkan oleh para seniman di kota ini," ujarnya.
Dikatakan, pada areal Pasar Seni Sayang-Sayang sekaligus akan dibangun Kantor Dinas Pariwisata Kota Mataram yang saat ini menempati kantor milik Pemerintah Provinsi NTB di Jalan Majapahit.
"Dengan demikian, pemanfaatkan pasar seni bisa lebih optimal karena terintegrasi langsung dengan Dinas Pariwisata," katanya.
Menyinggung tentang kebutuhan anggaran, Mahmuddin menyebutkan, berdasarkan perencanaan konsultan, kebutuhan anggaran untuk revitalisasi Pasar Seni Sayang-Sayang sekitar Rp15 miliar.
"Rencananya, dari kebutuhan anggaran itu kami akan dapat bantuan hibah dari provinsi sekitar 25 persen, atau Rp3,5 miliar. Sisanya kami usahakan dari APBD Kota Mataram, dan usulan bantuan ke pemerintah pusat melalui Dinas Pariwisata," ujarnya.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Kota Mataram H Mahmuddin Tura di Mataram, Jumat mengatakan ruang kreatif yang dimaksudkan adalah penataan pasar seni yang lebih terbuka.
"Tidak seperti sekarang ini, kesannya eksklusif," ujarnya.
Menurutnya, beberapa fasilitas yang akan dibangun di Pasar Seni Sayang-Sayang, antara lain penataan gerai industri kecil menengah (IKM), sekaligus sebagai ruang edukasi.
Artinya, gerai UKM yang memamerkan berbagai hasil industri unggulan Kota Mataram juga akan memproduksi kerajinan mereka di tempat, tujuannya agar setiap pengunjung yang datang ke pasar seni bisa melihat langsung proses pembuatan sebuah kerajinan yang diproduksi.
"Selain itu, kami akan bangun juga tempat pameran dan panggung pentas seni yang bisa dimanfaatkan oleh para seniman di kota ini," ujarnya.
Dikatakan, pada areal Pasar Seni Sayang-Sayang sekaligus akan dibangun Kantor Dinas Pariwisata Kota Mataram yang saat ini menempati kantor milik Pemerintah Provinsi NTB di Jalan Majapahit.
"Dengan demikian, pemanfaatkan pasar seni bisa lebih optimal karena terintegrasi langsung dengan Dinas Pariwisata," katanya.
Menyinggung tentang kebutuhan anggaran, Mahmuddin menyebutkan, berdasarkan perencanaan konsultan, kebutuhan anggaran untuk revitalisasi Pasar Seni Sayang-Sayang sekitar Rp15 miliar.
"Rencananya, dari kebutuhan anggaran itu kami akan dapat bantuan hibah dari provinsi sekitar 25 persen, atau Rp3,5 miliar. Sisanya kami usahakan dari APBD Kota Mataram, dan usulan bantuan ke pemerintah pusat melalui Dinas Pariwisata," ujarnya.