Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menerapkan sistem patroli wilayah sebagai bentuk kesiapsiagaan memantau berbagai potensi bencana di kota ini.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Jumat, mengatakan, penerapan pantauan wilayah dengan sistem patroli dan pembentukan pusat komando dan pengendalian (puskodal) bencana dilaksanakan sesuai dengan telah ditetapkannya status siaga darurat oleh Pemerintah Provinsi NTB mulai tanggal 12 Desember 2019 sampai 31 Maret 2020.

"Status siaga darurat terutama untuk jenis bencana banjir, tanah longsor dan angin puting beliung," katanya.

Dikatakannya, anggota yang diturunkan untuk melakukan patroli adalah tim reaksi cepat (TRC) yang telah ditugaskan dengan sistem bergilir.

"Dalam sehari kami menurunkan 20 orang anggota TRC, untuk memantau berbagai titik yang dapat memicu potensi bencana. TRC juga kami siagakan di puskodal bencana," katanya.

Menurut dia sejumlah titik potensi bencana yang dipantau anggota TRC melalui sistem patroli itu antara lain, kawasan pinggir sungai, titik-titik rawan banjir dan genangan, serta kawasan pesisir pantai.

Kota Mataram sendiri memiliki enam dari sepuluh jenis bencana yaitu banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran permukiman, gelombang pantai, abrasi, serta rawan konflik sosial.

Dengan adanya sistem patroli wilayah tersebut, pihaknya tidak membentuk posko-posko lain lagi seperti tahun-tahun sebelumnya. "Kita cukup satu puskodal di halaman Pendopo Wali Kota Mataram," katanya.

Setiap hari, tim kesiapsiagaan bencana yang berasal dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) dan unsur terkait lainnya termasuk TNI/Polri, dilengkapi berbagai peralatan operasional siaga di puskodal.

"Puskodal ini berada di tengah-tengah wilayah kota sehingga mudah untuk menjangkau lokasi ketika ada laporan kebencanaan," katanya.

Mahfuddin menambahkan, dengan keterbatasan personel yang dimiliki, pihaknya berharap peran serta masyarakat untuk segera melaporkan jika ada potensi kebencanaan di sekitarnya.

"Silakan masyarakat menghubungi nomor 087 865 416 999, baik via telepon maupun pesan singkat," katanya menambahkan.
 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024