Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melibatkan 240 orang relawan Desa Tangguh Bencana (Destana) untuk menjaga dan merawat ribuan pohon yang ditanam di sepanjang 9,2 kilometer pesisir pantai kota itu.
Plh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Akhmad Muzaki di Mataram, Jumat, mengatakan, ribuan pohon tersebut ditanam saat Kota Mataram menjadi tuan rumah peringatan puncak Hari Kesiapsiagaan Bencana 25 April 2025.
"Karena itu, ribuan pohon yang ditanam harus kami pastikan dijaga, dirawat, agar bisa tumbuh maksimal," katanya.
Menurutnya, melalui program penanaman pohon dapat memperkuat ketangguhan masyarakat dalam upaya mitigasi bencana di kawasan pesisir.
Baca juga: Destana sukseskan Hari Kesiapsiagaan Bencana 2025 di Mataram
Jumlah pohon yang ditargetkan ditanam di kawasan pesisir Kota Mataram sebanyak 2.025 pohon, dengan jenis antara lain ketapang kencana, waru, dan cemara laut dengan ketinggian 1,5 meter hingga 2 meter.
Hingga saat ini, jumlah pohon yang ditanam sudah mencapai sekitar 80 persen, sedangkan sisanya masih dititip di fasilitator Destana kelurahan dan BPBD Provinsi NTB.
Perawatan pohon-pohon tersebut sudah menjadi rutinitas BPBD, Destana, camat, lurah setempat, serta Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, bahkan ketika ada pohon yang mati, langsung dilakukan penggantian atau tambal sulam.
"Alhamdulillah, sampai saat ini ribuan pohon yang ditanam belum ada yang mati," katanya.
Baca juga: BPBD siagakan personel TRC pantau kawasan pesisir Mataram
Di sisi lain, Muzaki menambahkan, sekitar 20 persen pohon yang belum ditanam direncanakan akan ditanam di aliran sungai, terutama ke arah muara sebagai upaya mitigasi bencana logosor dan lainnya.
"Penanaman pohon di pesisir sekaligus sebagai upaya mitigasi bencana abrasi pantai dan gelombang pasang dalam jangka panjang," katanya lagi.
Muzaki menambahkan, delapan kelurahan yang termasuk dalam program Destana di Kota Mataram adalah, Kelurahan Bintaro, Ampenan Tengah, Ampenan Selatan, Banjar, Tanjung Karang, Tanjung Karang Permai, Kekalik Jaya dan Jempong. Satu kelurahan memiliki 30 orang relawan.
Program Destana bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menghadapi dan mengelola risiko bencana.
Baca juga: Cegah abrasi, Warga Mataram diajak rawat pohon pelindung di pesisir
Baca juga: Pemkot Mataram mencanangkan pembentukan kelurahan tangguh bencana