PLN suplai kebutuhan listrik Eco School Lentera di Lotim

id eco school lentera, pln ntb, binaan pln, program tjsl

PLN suplai kebutuhan listrik Eco School Lentera di Lotim

Aktivitas pelajar di Eco School Lentera Intergeneration, sebuah sekolah komunitas inklusif lintas generasi yang berlokasi di Desa Jenggik, Lombok Timur, NTB, Rabu (16/7/2025). (ANTARA/HO-PLN)

Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (PLN UIW NTB) menyuplai kebutuhan listrik untuk mendukung proses belajar mengajar Eco School Lentera Intergeneration, sebuah sekolah komunitas inklusif lintas generasi yang berlokasi di Desa Jenggik, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur.

General Manager PLN UIW NTB Sri Heny Purwanti melalui keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Rabu, menyampaikan bahwa penyuplaian listrik untuk mendukung di bidang pendidikan ini bagian dari implementasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

"PLN percaya bahwa listrik bukan sekadar teknis, melainkan energi sosial yang mampu menggerakkan perubahan. Dukungan kami terhadap Eco School Lentera adalah wujud dari komitmen 'Listrik untuk Rakyat', yang memberi dampak langsung pada kualitas hidup masyarakat," katanya.

Selain listrik, jelas dia, PLN NTB juga mendukung pembangunan ruang belajar yang aman dan layak bagi seluruh usia, membangun fasilitas pendukung, serta memberikan 20 unit mesin jahit sebagai sarana pelatihan keterampilan.

"Jadi, energi yang dihadirkan tidak hanya menyalakan lampu, tapi juga menyalakan semangat para lansia, anak-anak, dan kader komunitas untuk tumbuh dan belajar bersama dalam lingkungan yang hangat dan inklusif," ujarnya.

Sejak awal tahun 2025, Eco School Lentera Intergeneration telah menjadi tempat tumbuh bersama bagi lebih dari 300 orang, terdiri dari 170 lansia, 110 anak usia dini, serta puluhan kader komunitas lokal.

Baca juga: PLN NTB pastikan keandalan listrik untuk Festival Pesona Dana Mbojo

Sekolah ini dirancang sebagai ruang aman untuk semua generasi, tempat mereka saling belajar, berbagi pengalaman, dan membangun kebersamaan. Ragam kegiatan yang dilakukan mencakup pelatihan menjahit, home visit, pemeriksaan kesehatan, hingga Festival Lansia untuk kelompok usia lanjut.

Anak-anak belajar melalui pendekatan humanis seperti pendidikan karakter dan edukasi lingkungan. Sementara itu, kader komunitas mengikuti pelatihan komunikasi antar pribadi, keterampilan tanggap darurat, hingga diskusi program kerelawanan.

Papuq Odah (78 tahun), salah satu lansia peserta pelatihan, mengungkapkan rasa syukur, "Saya merasa senang disini. Belajar menjahit di usia ini memberi semangat baru, Terima kasih PLN," ujarnya.

Baca juga: PLN meluncurkan peta jalan energi bersih menuju Bali nol emisi

Sri Heny mengatakan, dukungan terhadap Eco School Lentera menjadi bagian dari komitmen jangka panjang PLN dalam menumbuhkan kesadaran lingkungan sejak dini sekaligus memperkuat peran komunitas.

Setelah sebelumnya menghadirkan Eco School Amani di Lombok Barat pada Desember 2022, yang fokus pada pemberdayaan difabel melalui pendekatan edukasi yang inklusif, PLN juga menghadirkan pendekatan serupa di Lombok Timur dengan menyasar kelompok rentan lainnya seperti lansia dan anak-anak. Kedua sekolah ini menunjukkan bahwa konsep EcoSchool dapat diterapkan secara fleksibel dan kontekstual, sesuai kebutuhan komunitas lokal.

"Kolaborasi ini menunjukkan bahwa dengan energi dan kepedulian, kita bisa membangun masa depan yang lebih inklusif. PLN akan terus hadir untuk mendukung langkah-langkah baik seperti ini," ucap Sri Heny.

Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.