Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mendapat ratusan alat kebersihan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mendukung percepatan penanganan daerah itu pasca-banjir.
"Ratusan alat kebersihan yang kami terima itu, sangat membantu percepatan penanganan kebersihan di lokasi pasca-banjir," kata Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Ahmad Muzaki di Mataram, Rabu.
Ia menyebut beberapa alat kebersihan itu, antara lain arco, cangkul, dan linggis masing-masing 100 unit, yang sebagian sudah didistribusikan ke organisasi perangkat daerah (OPD) yang melakukan pembersihan wilayah pasca-banjir.
Baca juga: Status tanggap darurat bencana banjir Mataram hingga 19 Juli 2025
Sejumlah OPD itu, seperti Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, serta beberapa pemerintah kelurahan dan kecamatan.
"Bantuan alat kebersihan tersebut, kami prioritaskan untuk tim pembersihan lokasi pasca-banjir," katanya.
Ia menilai alat-alat kebersihan bantuan BNPB membantu percepatan penanganan sampah pasca-banjir, terutama di lokasi padat penduduk yang membuat alat berat tidak bisa masuk kawasan itu.
Baca juga: PUPR Mataram segera serahkan data kerusakan rumah akibat banjir
Dengan bantuan alat kebersihan itu, tim penanganan pasca-banjir bisa bergotong royong mengangkut sampah sisa-sisa banjir, baik di sungai, saluran, maupun rumah warga.
"Ketika tidak bisa dilakukan dengan alat berat maka semua kita tangani secara manual sehingga bantuan alat tersebut sangat bermanfaat," katanya.
Baca juga: Anggota DPR RI dorong penataan sungai pasca-banjir di Mataram
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Lale Widiahning mengatakan pembersihan Kali Ancar yang menjadi pemicu utama banjir masih berproses.
Saat ini, tim menangani bongkahan akar-akar pohon, terutama bambu, yang masih berada di badan sungai. Penanganan secara manual karena alat berat tidak bisa masuk tempat itu.
"Hari ini tim kami sedang membersihkan Kali Ancar di Lingkungan Gerung Butun, Kelurahan Monjok," katanya.
Baca juga: DLH: Sampah banjir Mataram bebas pembayaran KJP di TPA
Lale mengatakan proses pembersihan sungai dan saluran pasca-banjir di Mataram, sudah mencapai sekitar 75-80 persen.
Sisanya, kata dia, dalam proses karena dilakukan secara manual sehingga bantuan alat kebersihan dari BNPB mendukung percepatan penanganan.
Baca juga: Peduli Banjir mataram, Relawan Sembalun salurkan bantuan sayur untuk dapur umum
Baca juga: Dinsos Mataram kurangi produksi nasi bungkus bagi korban banjir
Baca juga: TP PKK berikan trauma healing bagi anak korban banjir di Mataram