Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan bahwa status tanggap darurat bencana banjir di kota itu tetap berlangsung hingga 19 Juli 2025.
Plt Kepala pelaksana BPBD Kota Mataram Ahmad Muzaki di Mataram, Rabu, mengatakan status tanggap darurat bencana banjir ditetapkan selama dua pekan, yakni sejak terjadi banjir pada 6 hingga 19 Juli 2025.
"Dengan demikian, status tersebut akan berakhir pada Sabtu, 19 Juli 2025, jika tidak ada eskalasi. Kalau ada, status bisa diperpanjang 1-2 minggu lagi," katanya menyikapi adanya informasi status tanggap darurat bencana banjir Mataram berakhir hari ini, dan berbagai kegiatan, seperti posko dan dapur umum akan ditutup.
Baca juga: PUPR Mataram segera serahkan data kerusakan rumah akibat banjir
Terhadap informasi itu, Muzaki mengatakan status tanggap darurat bencana banjir Mataram memang berakhir hari ini di tingkat Provinsi NTB, sebab provinsi menetapkan status darurat hanya selama 10 hari.
Sementara Pemerintah Kota Mataram, lanjutnya, menetapkan status tanggap darurat bencana banjir selama 2 minggu. Dengan demikian, berbagai kegiatan tanggap darurat masih berjalan seperti biasa.
Seperti posko tanggap darurat bencana banjir Mataram, dapur umum untuk menyediakan makanan siap makan, penyaluran bantuan sandang dan pangan dari para donatur, layanan kesehatan, dan lainnya masih tetap berlangsung dan terpusat di halaman Pendopo Wali Kota Mataram.
Baca juga: Anggota DPR RI dorong penataan sungai pasca-banjir di Mataram
Untuk layanan dapur umum, lanjutnya, masih tetap berlangsung meskipun produksi nasi bungkus bagi para korban sudah mulai berkurang, dimana minggu lalu masih 6.000 bungkus per hari, mulai Senin, 14 Juli 2025, menjadi 1.500 bungkus untuk makan siang dan malam.
"Pengurangan produksi nasi itu seiring dengan masyarakat yang sudah kembali ke rumah masing-masing dan mulai beraktivitas normal," katanya.
Selain itu, kegiatan bantuan untuk pembersihan titik-titik lokasi banjir, baik di aliran sungai, saluran dengan menggunakan alat berat dan gotong royong di rumah warga serta lingkungan masih berlangsung.
Baca juga: DLH: Sampah banjir Mataram bebas pembayaran KJP di TPA
Muzaki mengatakan jika tidak ada eskalasi bencana sampai tanggal 19 Juli nanti, status bencana akan diturunkan menjadi status transisi pemulihan.
"Bantuan dilanjutkan dalam bentuk makanan mentah, beras, makanan siap saji, dan kebutuhan-kebutuhan lain bagi masyarakat yang terdampak," katanya.
Baca juga: Peduli Banjir mataram, Relawan Sembalun salurkan bantuan sayur untuk dapur umum
Baca juga: Dinsos Mataram kurangi produksi nasi bungkus bagi korban banjir
Baca juga: TP PKK berikan trauma healing bagi anak korban banjir di Mataram