Kairo (ANTARA) - Para arkeolog pada Kamis (8/4) mengatakan bahwa mereka telah menemukan kota firaun kuno besar yang tidak terlihat selama berabad-abad di dekat beberapa monumen paling terkenal di Mesir.
Kota itu dibangun lebih dari 3.400 tahun yang lalu pada masa pemerintahan mewah Amenhotep III -- salah satu firaun paling kuat di Mesir, kata Zahi Hawass, arkeolog Mesir yang mengawasi penggalian.
Tim penggali mulai mencari kuil kamar mayat dekat Luxor pada September, tetapi dalam beberapa pekan menemukan beberapa formasi batu bata lumpur di segala arah, kata Zahi Hawass dalam sebuah pernyataan.
Mereka menemukan kota yang terpelihara dengan baik yang memiliki dinding dan ruangan yang hampir lengkap dipenuhi dengan peralatan kehidupan sehari-hari bersama dengan cincin, scarab (jimat berbentuk kumbang), bejana tembikar berwarna, dan batu bata lumpur dengan segel stempel berukir milik Amenhotep.
"Jalan-jalan kota diapit oleh rumah-rumah ... beberapa dindingnya setinggi tiga meter," kata Hawass.
Penggalian terletak di Tepi Barat Luxor dekat Colossi of Memnon, Medinet Habu dan Ramesseum, atau kuil kamar mayat Raja Ramses II, yang terletak tidak jauh dari Lembah Para Raja.
"Ini adalah penemuan yang sangat penting," kata Peter Lacovara kepada Reuters. Lacovara adalah direktur Badan Dana Warisan dan Arkeologi Mesir Kuno yang berpusat di Amerika Serikat.
Lacovara mengatakan bahwa kondisi pelestarian dan jumlah barang dari kehidupan sehari-hari yang ditemukan dalam penggalian dekat Luxor itu mengingatkannya pada suatu penggalian terkenal lainnya.
"Ini semacam Pompeii Mesir kuno dan menunjukkan kebutuhan kritis untuk melestarikan daerah ini sebagai taman arkeologi," kata Lacovara, yang telah bekerja di kawasan istana Malqata selama lebih dari 20 tahun tetapi tidak terlibat dalam penggalian.
Pompeii adalah sebuah kota zaman Romawi kuno yang telah menjadi puing dekat kota Napoli dan sekarang berada di wilayah Campania, Italia. Pompeii hancur oleh letusan gunung Vesuvius pada 79 M.
Situs arkeologi dekat Luxor itu berisi sejumlah besar oven dan tungku pembakaran untuk membuat kaca dan keramik mengkilap, bersama dengan puing-puing ribuan patung, kata Betsy Bryan, seorang pakar tentang pemerintahan Amenhotep III.
"Hanya untuk menemukan pusat-pusat manufaktur telah membuka detail tentang bagaimana orang Mesir bisa melakukan apa yang mereka lakukan di bawah penguasa besar dan kaya seperti Amenhotep III. Ini akan membawa lebih banyak pengetahuan untuk tahun-tahun yang akan datang," ujar Bryan.
Kota Mesir kuno yang ditemukan itu meluas ke barat ke desa pekerja kuno Deir el-Medina, kata Hawass.
Menurut referensi sejarah, kota itu termasuk tiga istana Amenhotep III dan pusat administrasi dan industri kekaisaran, ujar Hawass menambahkan.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
KRI Radjiman tiba di perairan Indonesia dari Gaza
Senin, 11 Maret 2024 6:59
KRI Radjiman merampungkan misi di Mesir dan bersiap kembali ke Indonesia
Sabtu, 17 Februari 2024 4:31
Asosiasi Sepak Bola Mesir pecat pelatih setelah pertandingan mengecewakan di Piala Afrika
Selasa, 6 Februari 2024 5:10
Relawan capres Ganjar-Mahfud di Mesir bagikan buku gratis ke mahasiswa
Kamis, 1 Februari 2024 5:33
Mesir kecam serangan AS di perbatasan Yordania-Suriah
Senin, 29 Januari 2024 16:21
Pemain Mohamed Salah tinggalkan Piala Afrika untuk pemulihan cedera di Liverpool
Senin, 22 Januari 2024 19:30
Prabowo lepas kapal pengangkut bantuan untuk Palestina
Kamis, 18 Januari 2024 9:59
Jurnalis Wael Dahdouh tiba di Mesir perawatan medis
Rabu, 17 Januari 2024 15:42