Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini menginginkan karya anak-anak bernilai tinggi di Sentra Kreasi ATENSI (SKA) Paramita Mataram yang telah dia resmikan.
Risma berpesan agar anak-anak tersebut berkreasi dan berinovasi guna meningkatkan nilai tambah produk yang ditampilkan di SKA.
"Jadi kalian di sini tidak hanya bisa membuat karya sekedar bisa, tetapi bagaimana karya itu bisa memiliki nilai tambah sehingga memiliki daya jual yang tinggi," ujar Risma dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat.
Saat meninjau loka karya keterampilan las, ia mencontohkan kepada anak-anak membuat besi tempat pot bunga dengan lebih presisi dan rapi. Dengan begitu semakin berkualitas produk, semakin dapat dilirik oleh kalangan menengah ke atas dengan harga yang lebih tinggi.
Seperti SKA yang lain, SKA Paramita merupakan pusat pengembangan kewirausahaan dan vokasional serta media promosi hasil karya penerima manfaat dalam satu kawasan. Sentra ini juga akan menjadi kawasan pemberdayaan untuk menciptakan embrio-embrio wirausaha mandiri di Kota Mataram dan sekitarnya.
Di SKA ini terdapat gerai yang bisa warga kunjungi seperti kuliner dan Parama Coffee, laundry, toko kelontong, dan pusat kerajinan tangan, dan Pojok Baca kerja sama dengan Perpustakaan Nasional.
Selain itu juga terdapat loka karya sebagai wahana pelatihan dan terapi bagi penerima manfaat, yaitu budidaya jamur tiram, budidaya ikan, budidaya Lebah Klanceng, keterampilan las produksi, pertukangan kayu dan keterampilan kecantikan.
Disamping itu, Risma juga memberikan dukungan Asistensi rehabilitasi Sosial (ATENSI) senilai total Rp826.622.700 juga diserahkan untuk 462 penerima manfaat yakni anak yatim piatu, penyandang disabilitas, dan lansia di kota Mataram, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Utara, dan Kabupaten Lombok Barat.
Bantuan berupa dukungan aksesibilitas, tabungan anak yatim, piatu dan yatim piatu, kebutuhan dasar dan nutrisi serta bantuan kewirausahaan.
Sementara itu bantuan stimulan berupa alat dukung wirausaha juga diberikan kepada lima Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang telah graduasi masing-masing Rp2,5 juta.
Hadir dalam Anggota Komisi VIII DPR RI, Staf Khusus Menteri Sosial, Pejabat Eselon I dan II Kementerian Sosial, DPD RI, Bupati Lombok Barat, Kepala Perpustakaan Nasional, dan Kepala Dinas Perpustakaan Daerah dan Kearsipan Provinsi NTB.