Kangen. Begitulah kira-kira ketika kita beberapa lama berada di negeri orang. Kangen tidak saja dengan kampung halaman dan sanak suadara, tapi kangen juga bisa terjadi terhadap menu dan cita rasa masakan. Sebab, menu dan cita rasa masakan di negeri orang sudah pasti tidak sama dengan menu dan cita rasa masakan di negeri sendiri.
Apalagi, untuk sebagian besar masyarakat Indonesia, nasi masih menjadi makanan pokok. Menu masakan berbahan dasar nasi, tidak bisa begitu saja ditinggalkan, meski mereka sudah berada di negeri orang yang memiliki menu masakan sendiri untuk beberapa lama.
Belum dikatakan sarapan kalau belum makan nasi. Padahal, tiga potong kue dibalur selai dan keju sudah habis dimakan. Tiga potong daging barbeque dan empat tusuk daging serta chicken ball sudah habis dilahap.
Namun, untuk mengobati kangen itu, kita tidak perlu risau. Sebab, makanan berbahan pokok beras, tetap saja ada dimana-mana, tak terkecuali di Perth, Australia Barat. Contoh, hidangan makan siang di tambang emas Boddington misalnya, menawarkan menu nasi juga, meski dalam kemasan yang berbeda.
Sejumlah wartawan yang bekunjung ke tambang emas di Negeri Kanguru tersebut disuguhi paket makan siang berupa nasi yang dibungkus seperti lemper, dipotong-potong dan ditengahnyanya diberi sayur. Selain itu, ada juga sate ayam, udang goreng, daging ayam berbentuk bola kecil-kecil, buah, lalapan berikut suas dan salad.
Tampilannya sangat menggugah selera. Rasanya pun lezat. Tapi, lagi-lagi karena nasi tidak dominan, makan siang terasa belum lengkap. Nah, untuk membayar rasa kangen tadi, "berburu" masakan Indonesia di negeri orang menjadi kegiatan yang menantang.
Tidak banyak memang restoran yang manawarkan masakan khas Indonesia di Kota Perth, tapi tetap saja ada. Salah satu restoran itu adalah Bintang Cafe. Pengelola restoran di Victoria Park Village di Albany Highway ini asli dari Sumenep, Madura.
Menu makanan dan minuman yang ditawakan restoran di dekat Balmoral Hotel ini cukup beragam, mulai nasi goreng, mie, tempe dan tahu, lontong sayur, bubur ayam Jakarta dan lainnya. Sedangkan aneka minuman yang ada seperti jus jeruk, teh hangat, es soda gembira, cola dan es kelapa muda atau es degan.
"Ini baru namanya makan," kata beberapa wartawan yang mencoba melampiaskan rasa kangennya sambil melahap masakan khas Indonesia nasi goreng telor. Rasa kangen terbayar sudah. Kegelisahan untuk bisa menikmati menu masakan Indonesia di negeri orang pun terobati. (*)