DLH optimalkan menangani sampah di TPST Sweta kurangi dampak lingkungan

id TPST,Mataram,DLH,DLH optimalkan tangani sampah TPST Sweta,tangani sampah di TPST Sweta,TPST Sweta kurangi dampak lingkun

DLH optimalkan menangani sampah di TPST Sweta kurangi dampak lingkungan

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram HM Kemal Islam. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengoptimalkan penanganan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sweta, sebagai upaya mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan akibat tumpukan sampah yang berada pada areal pertokoan dan perkantoran.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram HM Kemal Islam di Mataram, Selasa, mengatakan, keluhan warga sekitar dan pihak dari Kantor Bulog serta Pegadaian adalah bau menyengat sampah yang tidak terangkut maksimal setiap harinya.

"Karena itu untuk mengurangi dampak aroma tidak sedap, sekarang pengangkutan di TPST Sweta kita maksimalkan setiap hari harus habis terangkut," katanya.

Dikatakan, TPST Sweta merupakan TPS paling besar dibandingkan TPS-TPS lainnya yang ada di Kota Mataram.  TPST Sweta digunakan menampung sampah dari Kecamatan Sandubaya dan Cakranegara yang merupakan pusat perdagangan dan jasa di kota ini.

"Sekitar 30 persen sampah di Mataram masuk ke TPST Sweta. Volume sampah di Mataram sekitar 200 ton per hari," katanya.

Di sisi lain, lanjut Kemal, kalaupun saat ini kembali ada keluhan dari warga sekitar terkait aroma sampah dari TPST Sweta, kemungkinan itu karena proses pengangkutan sampah sedikit tertunda karena adanya program pemilahan sampah.

"Sebelum ada instruksi pemilahan sampah, maksimal jam 12 siang TPST sudah bersih. Tapi sekarang ada perpajangan waktu pembuangan sampah di TPS karena kebijakan pemilahan sampah sebelum dibuang ke TPA (tempat pembuangan akhir)," katanya.

Lebih jauh, Kemal mengakui, lokasi TPST Sweta untuk saat ini sudah kurang representatif karena berada di pusat aktivitas masyarakat, sehingga sejak tahun 2020, pemerintah kota merencanakan untuk memindah TPST tersebut.

Hanya saja, hingga saat ini pemerintah kota belum menemukan lokasi yang pas menjadi TPST. "Yang mau jual tanahnya ada, tapi warga sekitar belum tentu mau terima kalau lokasi itu akan dijadikan TPST," katanya.