London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Jumat waktu setempat (11/11/2022), berbalik melemah dari kenaikan sehari sebelumnya, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London merosot 0,78 persen atau 57,30 poin menjadi menetap di 7.318,04 poin.
Indeks FTSE 100 terkerek 1,08 persen atau 79,09 poin menjadi 7.375,34 poin pada Kamis (10/11/2022), setelah terpangkas 0,14 persen atau 9,89 poin menjadi 7.296,25 poin pada Rabu (9/11/2022), dan menguat 0,08 persen atau 6,15 poin menjadi 7.306,14 poin pada Selasa (8/11/2022).
Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan industri senjata, keamanan dan kedirgantaraan multinasional Inggris BAE Systems PLC yang anjlok 8,11 persen, serta perusahaan industri farmasi dan bioteknologi multinasional Inggris GSK PLC sebelumnya bernama GlaxoSmithKline PLC berkurang 6,01 persen.
Baca juga: Saham Jerman berakhir positif, Indeks terkerek 0,56 persen
Baca juga: Saham Inggris ditutup menguat, Indeks terkerek 1,08 persen
Sementara itu Ocado Group PLC, sebuah perusahaan yang mendistribusikan berbagai macam produk konsumen ritel dan menyediakan pengiriman ke rumah-rumah melambung 13,85 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia yang tercatat di Bursa Efek London dan Bursa Moskow Polymetal International PLC melonjak 8,48 persen, serta perusahaan investasi yang menawarkan rangkaian lengkap ekuitas pasar negara maju dan berkembang serta pendapatan tetap Abrdn PLC terangkat 8,08 persen.