Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman ditutup di zona hijau pada perdagangan Kamis waktu setempat (26/1/2023), menghentikan penurunan selama dua sesi berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt menguat 0,34 persen atau 51,21 poin menjadi menetap di 15.132,85.
Indeks DAX 40 melemah 0,08 persen atau 11,47 poin menjadi 15.081,64 pada Rabu (25/1/2023), setelah menyusut 0,07 persen atau 9,84 poin menjadi 15.093,11 pada Selasa (24/1/2023), dan meningkat 0,46 persen atau 69,36 poin menjadi 15.102,95 pada Senin (23/1/2023).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 24 saham berhasil mencatat keuntungan, sementara 15 saham mengalami kerugian dan satu saham diperdagangkan tidak berubah.
Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40. Sartorius AG, sebuah perusahaan industri yang memproduksi dan memasarkan peralatan dan komponen elektronik presisi Jerman melambung 6,48 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Disusul oleh saham perusahaan produsen semikonduktor multinasional Jerman Infineon Technologies AG yang melonjak 4,75 persen; serta perusahaan yang menyediakan jasa penjualan aksesoris fesyen untuk pria dan wanita secara daring Zalando SE terangkat 3,19 persen.
Baca juga: Saham Prancis berbalik menguat, indeks terkerek 0,74 persen
Baca juga: Saham Inggris ditutup negatif, indeks merosot 0,16 persen
Di sisi lain, Fresenius SE & Co KGaA, sebuah grup perusahaan perawatan kesehatan global dengan produk dan layanan untuk cuci darah di rumah sakit, dan perawatan medis pasien di rumah mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya tergelincir 2,48 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan energi global Jerman yang menghasilkan dan memperdagangkan tenaga listrik RWE AG merosot 2,08 persen; serta perusahaan properti dan pengembang real estat multinasional Eropa Vonovia SE kehilangan 1,51 persen.