Mataram, (Antara NTB)- Pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati W Musyafirin-Fud Syaefuddin atau paket "F1" menjadi pasangan dengan partai pengusung terbanyak dalam Pilkada Sumbawa Barat 9 Desember 2015.
Bakal calon wakil bupati Fud Syaefuddin saat dikonfirmasi dari Mataram, Minggu, mengatakan untuk sementara "F1" yang merupakan pasangan birokrat-politisi menguasasi dukungan 11 kursi DPRD.
Dukungan itu berasal dari PDI Perjuangan dan Partai Bulan Bintang (PBB) masing- masing dengan tiga kursi, PKP Indonesia dua kursi, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan partai Keadilan Sejahtera (PKS) masing-masing satu kursi.
Fud Syaefuddin menyatakan, paket F1 sebenarnya tidak bermaksud membentuk koalisi gemuk, tetapi tingkat kepercayaan partai politik terhadap paket itu rupanya cukup tinggi.
Apalagi dalam beberapa kali survei yang telah dilaksanakan sejumlah parpol melalui lembaga survei independen menunjukkan tingkat elektabilitas paket F1 lebih unggul dibandingkan kandidat pasangan calon lainnya.
Sejumlah parpol yang bergabung dalam koalisi pengusung memang menjadikan hasil survei itu sebagai landasan menetapkan pasangan calon yang didukung.
"Kami mengapresiasi hal itu dan kami terbuka terhadap semua parpol yang berniat bergabung untuk bersama-sama membangun KSB menjadi luar biasa," ujar Fud diplomatis.
Tidak sekadar bersepakat dengan nota kesepahaman untuk bergabung dengan koalisi, hampir semua parpol pengusung paket F1, kata Fud, telah menerbitkan SK penetapan dari DPP masing-masing untuk pasangan yang mengusung jargon politik "untuk KSB luar biasa" itu.
Terakhir PDI Perjuangan telah menyerahkan secara resmi SK penetapan Nomor :137/IN/DPP/VI/2015 kepada paket F1. SK itu diserahkan langsung oleh Ketua DPD PDIP NTB Rahmat Hidayat di Mataram, Sabtu 4 Juli 2015.
"SK dari PDIP tertanggal 28 Juni 2015. Untuk Nasdem SK-nya tanggal 18 Juni 2015 bersamaaan dengan SK penetapan dari PBB. Sedangkan PKS Insya Allah diserahkan hari Minggu oleh pengurus DPW PKS," ujarnya.
Sementara itu, selain parpol-parpol yang sudah pasti tersebut, dalam beberapa hari terakhir santer isu bahwa Partai Golkar juga akan ikut bergabung dalam koalisi pengusung paket F1. Fud Syaefuddin tidak memungkiri hal itu.
"Kita tunggu saja penetapan DPP Partai Golkar dalam beberapa hari ke depan," katanya.
Jika nantinya Golkar resmi bergabung, maka total jumlah kursi DPRD yang dikuasai paket F1 akan bertambah menjadi 13 kursi, karena Golkar memiliki dua kursi. (*)
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
"Kami mengapresiasi hal itu dan kami terbuka terhadap semua parpol yang berniat bergabung untuk bersama-sama membangun KSB menjadi luar biasa"