Destinasi wisata ekstrem jadi potensi baru di Batam

id Kepri,batam ,wisman ,destinasi wisata ,pariwisata ,2024

Destinasi wisata ekstrem jadi potensi baru di Batam

Kepala Disbudpar Kota Batam Ardiwinata (ANTARA/Jessica)

Batam (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Kepulauan Riau menyebutkan destinasi wisata ekstrem menjadi potensi baru di tahun 2024 untuk memikat wisman berkunjung ke kota itu.

Kepala Disbudpar Kota Batam Ardiwinata di Batam, Kamis mengatakan adapun destinasi wisata ekstrem yang mulai tumbuh di Kota Batam yaitu ski air dan jet ski.

Selain itu, wisata olahraga seperti biliar dan panahan juga masuk dalam potensi destinasi wisata baru di 2024.

"Potensi baru 2024 yang pertama destinasi wisata ekstrem mulai tumbuh seperti ada ski air, kemudian jet ski atau minat khusus. Wisata olahraga lainnya juga tumbuh seperti biliar, panahan, disamping golf yang memang sudah berkembang dari dulu," ujar Ardi.

Ia menyebutkan wisata kuliner juga masih masuk dalam deretan pilihan wisata yang dihadirkan di Kota Batam.

"Dan potensi lainnya kafe-kafe, beach club," ujar dia.

Pemkot Batam menargetkan sebanyak 2 juta wisatawan berkunjung ke Kota Batam pada tahun 2024.

"Target wisman di tahun ini 2 juta, dan ini kita coba optimalkan dengan potensi-potensi destinasi wisata yang ada di Batam," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebutkan Kota Batam, Kepulauan Riau menjadi perantara wisata atau "travel hub" bagi wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus) yang ingin berwisata di Indonesia.

Sandiaga usai menghadiri kegiatan diskusi terkait Indonesia Tourism Outlook 2024 di Batam, beberapa waktu lalu mengatakan dengan letak geografis yang sangat strategis dan berada di perbatasan antarnegara, Kota Batam memiliki potensi yang cukup tinggi untuk menjadi pintu masuk bagi wisatawan mancanegara.

"Jadi Batam ini sendiri akan menarik dari Singapura, karena bisa kita pancing 40 juta wisatawan yang ke Singapura. Kalau kita konversi 10 persen, sudah menjadi 4 juta sendiri ditambah populasi masyarakat Malaysia dan Singapura yang bisa mengakses Batam," ujar Sandiaga.