Jakarta (ANTARA) - Kepala Pelatih Dewa United Banten Pablo Favarel menyampaikan timnya telah menunjukkan identitas asli permainan terbaik mereka saat mengalahkan Rans Simba Bogor 100–69 dalam gim pertama Semifinal IBL 2025.
"Inilah identitas kami. Kami adalah tim yang berusaha menekan tempo, bermain dengan tempo tinggi," kata Favarel terkait Dewa United menjadi tim pertama yang mencetak 100 poin di Playoff IBL 2025, saat menang melawan Rans di Gymnasium Sekolah Vokasi IPB Bogor.
Dengan mencetak 100 poin, Dewa United menjadi tim pertama yang menembus angka tiga digit di fase Playoff IBL musim ini.
Penampilan impresif tersebut tak lepas dari kontribusi hampir seluruh pemain yang tampil, termasuk Gelvis Solano sebagai top skor dengan 27 poin meski turun dari bangku cadangan, serta double-double dari Joshua Ibarra dengan 15 poin dan 15 rebound.
Favarel mengapresiasi kerja keras anak asuhnya di dua sisi lapangan sepanjang 40 menit pertandingan. Ia menyebut performa malam itu sebagai kelanjutan dari kebangkitan timnya di paruh kedua laga terakhir melawan Hangtuah Jakarta pada gim ketiga putaran pertama playoff.
Baca juga: Dewa United ingin maksimalkan peran Ibarra di semifinal IBL
“Sejujurnya di playoff putaran pertama kami belum terlalu nyaman bermain di dua setengah laga awal. Hanya di paruh kedua laga terakhir melawan Hangtuah, di gim 3, kami mulai bermain sebagaimana cara kami bermain. Dan saya kira malam ini adalah kelanjutan dari permainan kami,” kata Favarel.
Dia berharap timnya bisa terus menjaga arus permainan serta konsistensi dalam bertahan. Meski menang telak, Favarel mengingatkan bahwa semifinal belum selesai. Ia menyebut pentingnya menjaga fokus karena seri best of three ini masih bisa berlanjut jika Rans mencuri kemenangan di gim kedua.
Baca juga: Favarel mau Dewa United perkuat mental hadapi semifinal IBL
“Ini baru satu laga. Seri ini masih jauh dari akhir. Jadi kami perlu istirahat, dan berusaha membangun ulang fokus untuk laga kedua,” katanya.
Gim kedua akan digelar Sabtu (13/7) di markas Dewa United di Banten, dan menjadi kesempatan bagi tim tuan rumah untuk menyegel tiket Final IBL perdana dalam sejarah klub.
