Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) membantu pemulihan dan rehabilitasi ekosistem pendidikan bagi ratusan siswa yang terdampak bencana erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur pada beberapa hari lalu
Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikdasmen Suharti mengatakan proses pemulihan itu melibatkan tim Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Timur, Direktorat Sekolah Dasar, Direktorat Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Pusat Perbukuan, hingga Pusat Standar Kebijakan Pendidikan dan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).
“Kemendikdasmen berkomitmen untuk terus mendukung pelaksanaan proses pembelajaran serta pemulihan mental dan psikososial untuk para korban dampak erupsi Gunung Semeru. Selain mendirikan tenda kelas darurat, Kemendikdasmen juga memberikan 550 paket perlengkapan belajar siswa, 200 paket perlengkapan darurat keluarga, sejumlah buku paket, buku bacaan, dan bantuan operasional tanggap darurat,” ujar Suharti di Jakarta pada Senin.
Ia menegaskan Kemendikdasmen berupaya memastikan proses pembelajaran tetap terlaksana dengan aman dan nyaman.
Baca juga: Basarnas memastikan pendaki terjebak di jalur Gunung Semeru aman
Hal ini, lanjutnya, dilakukan dengan memindahkan para murid ke sekolah terdekat serta mendirikan tenda kelas darurat, termasuk mendukung proses pemulihan mental anak-anak.
Selanjutnya, pihaknya juga meninjau sekolah terdampak bencana yang rencananya akan direvitalisasi.
Suharti mengatakan pelaksanaan revitalisasi tersebut menunggu status sekolah yang saat ini masih tahap pengecekan pasca terjadinya erupsi.
Untuk memastikan keberlanjutan pendidikan pascabencana, Kemendikdasmen juga bekerja sama dengan sejumlah pihak terkait dalam proses rehabilitasi dan penyelenggaraan kelas darurat.
Baca juga: Tiga luka berat dan 204 hektare lahan rusak dampak erupsi Semeru
Ia menyebutkan beberapa organisasi kemanusiaan turut mendukung dengan menyediakan bantuan psikososial dan distribusi perlengkapan belajar.
“Kami akan terus mengawal pendidikan bagi anak-anak terdampak dan berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung pemulihan jangka panjang pascabencana,” kata Suharti.
