Paul Pogba lawan rasisme

id Paul Pogba usai Manchester United

Paul Pogba lawan rasisme

Pesepak bola Manchester United Paul Pogba melakukan selebrasi bersama rekan rekannya usai membuat gol kedua bagi timnya dalam pertandingan pekan ke-20 Liga Inggris, di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris, Minggu (30/12/2018). (ANTARA FOTO/Reuters-Jason Cairnduff) (ANTARA FOTO/Reuters-Jason Cairnduff/)

Mataram (ANTARA) - Gelandang Manchester United (MU) Paul Pogba mengatakan bahwa pelecehan rasial yang diterimanya hanya akan membuat dirinya lebih kuat dan gelandang Prancis tersebut bertekad untuk melawan masalah ini demi generasi berikutnya.

Pogba menjadi sasaran pelecehan rasial di medsos setelah gagal mengeksekusi penalti saat MU bermain imbang 1-1 di Liga Primer Inggris lawan Wolverhampton Wanderers pekan lalu, mendorong Manchester untuk mengeluarkan kecaman kuat atas perilaku rasial tersebut.

"Penghinaan rasis hanya bisa membuat saya lebih kuat dan memotivasi saya untuk berjuang untuk generasi berikutnya," tulis Pogba dalam sebuah cuitannya disertai dengan foto ia menggendong bayinya bersama dengan potret Martin Luther King.

"Nenek moyang dan orang tua saya menderita agar generasi saya bebas hari ini, bekerja, naik bus, bermain sepak bola," tambahnya yang dilansir Reuters pada Senin (26/8).

Media Inggris melaporkan bahwa rekan setim Pogba, Marcus Rashford juga menjadi target perilaku rasial setelah gagal mengeksekusi penalti dalam saat MU kalah 1-2 di Liga Premier Inggris pekan lalu oleh Crystal Palace.

Pelatih United Ole Gunnar Solskjaer, yang mengatakan sebelum pertandingan bahwa pemain membutuhkan lebih banyak perlindungan dari perusahaan-perusahaan media sosial, "kehilangan kata-kata" setelah insiden terbaru tersebut.

"Kami perlu menghentikan ini," kata Solskjaer. "Saya kehilangan kata-kata bila ini terus berjalan."

MU dan badan anti-diskriminasi Kick It Out akan bertemu dengan perwakilan Twitter serta media Inggris mengatakan bahwa MU juga akan mendekati Facebook.

Pada awal bulan ini, pelatih Chelsea Frank Lampard mengatakan kepada perusahaan media sosial bertindak setelah penyerang berusia 21 tahun Tammy Abraham menjadi target pelecehan rasial setelah timnya kalah dalam Piala UEFA oleh Liverpool.

Kick It Out mengatakan pada bulan lalu bahwa telah mendapatkan 159 laporan diskriminasi melalui media sosial dalam pertandingan profesional Inggris musim lalu.