Mataram (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, memberikan pelayanan sensus penduduk dalam jaringan (daring), untuk percepatan capaian target yang ditetapkan sebesar 40 persen sampai 31 Maret 2020.
"Setiap hari kami menyiapkan petugas yang akan mendampingi dan membantu masyarakat yang hendak melakukan 'update' melalui sensus penduduk daring atau 'online', secara gratis," kata Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Mataram Hasmin di Mataram, Jumat.
Hasmin yang didampingi Zulhadi selaku administrator setempat mengatakan, pada awal pencanangan sensus pendudk "online" (SPO) tahun 2020, masyarakat yang datang dalam sehari mencapai 50 orang.
Mereka rata-rata menanyakan tata cara melakukan SPO, dan ada juga yang dibantu mencari data-data kependudukan yang dibutuhkan.
Dalam hal ini, petugas Dukcapil tidak pada posisi membantu mengentri data penduduk bersangkutan, akan tetapi mendampingi dan memberikan penjelasan kepada masyarakat yang hendak melakukan SPO 2020.
"Sesuai petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan dari Badan Pusat Statistik, kita memang tidak dibolehkan untuk mengentrikan data akan tetapi sebatas memberikan informasi dan ketika kesulitan menembukan data," katanya.
Menurutnya, jumlah masyarakat yang datang untuk mendapatkan bantuan dan pendampingan mengentri data kependudukan melalui SPO, saat ini sudah mulai menurun dari data awal mencapai 50 orang per hari.
"Tidak seperti awal pencanangan pada 17 Februari 2020, masyarakat yang datang dibantu SPO sudah berkurang. Mungkin karena mereka sudah bisa, dan mereka bisa mengajarkan ke keluarga maupun tetangga mereka," katanya.
Hasmin mengatakan, dukungan Disdukcapil dalam pengentrian data kependudukan melalui SPO, sebagai tindak lanjut dari perjanjian kerja sama yang telah dilakukan dengan BPS di tingkat pemerintah pusat.
"Hitam di atas putih di daerah memang tidak ada, tetapi kami bentuknya memberikan dukungan kerja sensus agar bisa sukses di kota ini," katanya.
"Setiap hari kami menyiapkan petugas yang akan mendampingi dan membantu masyarakat yang hendak melakukan 'update' melalui sensus penduduk daring atau 'online', secara gratis," kata Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Mataram Hasmin di Mataram, Jumat.
Hasmin yang didampingi Zulhadi selaku administrator setempat mengatakan, pada awal pencanangan sensus pendudk "online" (SPO) tahun 2020, masyarakat yang datang dalam sehari mencapai 50 orang.
Mereka rata-rata menanyakan tata cara melakukan SPO, dan ada juga yang dibantu mencari data-data kependudukan yang dibutuhkan.
Dalam hal ini, petugas Dukcapil tidak pada posisi membantu mengentri data penduduk bersangkutan, akan tetapi mendampingi dan memberikan penjelasan kepada masyarakat yang hendak melakukan SPO 2020.
"Sesuai petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan dari Badan Pusat Statistik, kita memang tidak dibolehkan untuk mengentrikan data akan tetapi sebatas memberikan informasi dan ketika kesulitan menembukan data," katanya.
Menurutnya, jumlah masyarakat yang datang untuk mendapatkan bantuan dan pendampingan mengentri data kependudukan melalui SPO, saat ini sudah mulai menurun dari data awal mencapai 50 orang per hari.
"Tidak seperti awal pencanangan pada 17 Februari 2020, masyarakat yang datang dibantu SPO sudah berkurang. Mungkin karena mereka sudah bisa, dan mereka bisa mengajarkan ke keluarga maupun tetangga mereka," katanya.
Hasmin mengatakan, dukungan Disdukcapil dalam pengentrian data kependudukan melalui SPO, sebagai tindak lanjut dari perjanjian kerja sama yang telah dilakukan dengan BPS di tingkat pemerintah pusat.
"Hitam di atas putih di daerah memang tidak ada, tetapi kami bentuknya memberikan dukungan kerja sensus agar bisa sukses di kota ini," katanya.