Jakarta (ANTARA) - Warganet China menyerukan pemboikotan drama seri percintaan yang tayang di televisi Thailand berjudul "2gether" setelah teman wanita aktor utama Vachirawit Chivaaree me-retweet sebuah unggahan tentang Wuhan dan COVID-19.
Memang warganet telah memaafkan namun sebelumnya Nnevvy, kekasih Vachirawit, me-retweet sebuah unggahan yang berisi komentar tak pantas tentang Wuhan dan COVID-19, demikian Global Times, Senin.
Perempuan itu me-retweet sebuah unggahan berbahasa Thai sebelumnya yang tertulis, "Laboratorium virus di Wuhan memiliki persediaan 1.500 spesies, termasuk kelelawar yang digunakan oleh peneliti China untuk uji coba vaksin. Begitu epidemi terjadi, China mulai mengatakan bahwa AS telah mengirim virus ke Wuhan. Tetapi mereka tidak mengizinkan orang asing menyelidiki apakah lab itu sendiri telah membocorkan virus atau tidak."
Selain itu, warganet China juga menyoroti komentar Vachirawit yang berperan sebagai Bright atas foto Nnevvy mengenakan pakaian China yang diunggah di Instagram pada 2017 dengan tulisan,"Cantik seperti gadis China."
Nnevvy membalas komentar tersebut dengan kata, "Apa?"
Saat ada yang bertanya kalau gitu modelnya seperti apa dong?, Nnevvy membalasnya, "gadis Taiwan."
Warganet di China geram karena pernyataan Nnevvy tersebut berimplikasi bahwa Taiwan bukan bagian dari wilayah China, tulis media yang dikelola oleh partai berkuasa di China itu.
Mengenai retweet tentang COVID-19 dan komentarnya di Instagram tentang pemisahan Taiwan dari China, tanda pagar boikot dilihat lebih dari 4,64 miliar kali dan diunggah lebih dari 1,44 juta kali di Sina Weibo yang formatnya mirip dengan Twitter.
"Tidak ada idola yang lebih penting dari negara kami," demikian unggahan di Sina Weibo.
Pada pekan lalu warganet China juga menyoroti Bright yang memberikan tanda jempol pada sebuah foto peta di Twitter yang menyebutkan Hong Kong sebagai negara.
"Terima kasih atas semua tanggapan! Saya minta maaf atas kurangnya kehati-hatian saya berbicara tentang Hong Kong. Sejujurnya, keterangan itu tidak dimaksudkan untuk mencerminkan sikap politik dalam konflik ini. Saya orang asing yang tidak memiliki pengetahuan cukup dalam hal ini karena yang saya tahu Hong Kong sebagai tempat yang indah," demikian pernyataan fotografer yang mengunggah permintaan maafnya pada Jumat (10/4).
Bright pun meminta maaf. "Saya sangat menyesal me-retweet kecerobohan ini. Saya hanya melihat foto dan tidak membaca tulisannya dengan jelas. Lain kali tidak akan ada kesalahan seperti ini lagi," ujarnya.
"2gether" yang dibintangi Bright dan Win Metawin Opasiamkajor sangat populer di medsos China sejak pertama tayang di Thailand pada 21 Februari karena ada sekelompok relawan China yang memberikan subtitle berbahasa Mandarin.
Menurut laman Douban, rating drama tersebut di China sempat mencapai 9,3/10, namun sekarang melorot menjadi 9,0/10.
Sekelompok relawan China pada Sabtu (11/4) malam mengumumkan di Sina Weibo bahwa mereka sudah berhenti membuat subtitle berbahasa Mandarin atas drama tersebut.
Bright dan Win membuat akun Sina Weibo pada pertengahan Maret mengingat popularitasnya di China sangat tinggi.
Pada Sabtu (11/4) malam Bright memiliki pengikut hingga 600.000 orang, namun pada Minggu (12/4) sore tersisa menjadi 430.000 orang saja.
Memang warganet telah memaafkan namun sebelumnya Nnevvy, kekasih Vachirawit, me-retweet sebuah unggahan yang berisi komentar tak pantas tentang Wuhan dan COVID-19, demikian Global Times, Senin.
Perempuan itu me-retweet sebuah unggahan berbahasa Thai sebelumnya yang tertulis, "Laboratorium virus di Wuhan memiliki persediaan 1.500 spesies, termasuk kelelawar yang digunakan oleh peneliti China untuk uji coba vaksin. Begitu epidemi terjadi, China mulai mengatakan bahwa AS telah mengirim virus ke Wuhan. Tetapi mereka tidak mengizinkan orang asing menyelidiki apakah lab itu sendiri telah membocorkan virus atau tidak."
Selain itu, warganet China juga menyoroti komentar Vachirawit yang berperan sebagai Bright atas foto Nnevvy mengenakan pakaian China yang diunggah di Instagram pada 2017 dengan tulisan,"Cantik seperti gadis China."
Nnevvy membalas komentar tersebut dengan kata, "Apa?"
Saat ada yang bertanya kalau gitu modelnya seperti apa dong?, Nnevvy membalasnya, "gadis Taiwan."
Warganet di China geram karena pernyataan Nnevvy tersebut berimplikasi bahwa Taiwan bukan bagian dari wilayah China, tulis media yang dikelola oleh partai berkuasa di China itu.
Mengenai retweet tentang COVID-19 dan komentarnya di Instagram tentang pemisahan Taiwan dari China, tanda pagar boikot dilihat lebih dari 4,64 miliar kali dan diunggah lebih dari 1,44 juta kali di Sina Weibo yang formatnya mirip dengan Twitter.
"Tidak ada idola yang lebih penting dari negara kami," demikian unggahan di Sina Weibo.
Pada pekan lalu warganet China juga menyoroti Bright yang memberikan tanda jempol pada sebuah foto peta di Twitter yang menyebutkan Hong Kong sebagai negara.
"Terima kasih atas semua tanggapan! Saya minta maaf atas kurangnya kehati-hatian saya berbicara tentang Hong Kong. Sejujurnya, keterangan itu tidak dimaksudkan untuk mencerminkan sikap politik dalam konflik ini. Saya orang asing yang tidak memiliki pengetahuan cukup dalam hal ini karena yang saya tahu Hong Kong sebagai tempat yang indah," demikian pernyataan fotografer yang mengunggah permintaan maafnya pada Jumat (10/4).
Bright pun meminta maaf. "Saya sangat menyesal me-retweet kecerobohan ini. Saya hanya melihat foto dan tidak membaca tulisannya dengan jelas. Lain kali tidak akan ada kesalahan seperti ini lagi," ujarnya.
"2gether" yang dibintangi Bright dan Win Metawin Opasiamkajor sangat populer di medsos China sejak pertama tayang di Thailand pada 21 Februari karena ada sekelompok relawan China yang memberikan subtitle berbahasa Mandarin.
Menurut laman Douban, rating drama tersebut di China sempat mencapai 9,3/10, namun sekarang melorot menjadi 9,0/10.
Sekelompok relawan China pada Sabtu (11/4) malam mengumumkan di Sina Weibo bahwa mereka sudah berhenti membuat subtitle berbahasa Mandarin atas drama tersebut.
Bright dan Win membuat akun Sina Weibo pada pertengahan Maret mengingat popularitasnya di China sangat tinggi.
Pada Sabtu (11/4) malam Bright memiliki pengikut hingga 600.000 orang, namun pada Minggu (12/4) sore tersisa menjadi 430.000 orang saja.