Dompu (ANTARA) - Warga Desa Wawonduru Kecamatan Woja Kabupaten Dompu, dihebohkan oleh penemuan sesosok mayat di pinggir sungai desa setempat, Jumat (1/5) sekitar pukul 08.30 WITA.
Mayat tersebut diketahui berinisial MA alias Eno (55) seorang petani yang mempunyai riwayat penyakit Ayan.
Menurut seorang pemulung yang menjadi saksi, sesaat sebelum ditemukan meninggal, ia melihat MA memetik kangkung di pinggir sungai itu dan tiba-tiba korban ditemukan pingsan.
"Menurut saksi, setelah korban pingsan, Ia meminta tolong pada warga setempat, namun warga tidak berani mengevakuasi karena takut virus Corona," ungkap Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Desa Wawonduru, Aiptu Akhmad Marzuki yang terjun langsung ke TKP, Jumat.
Setelah melihat wajah korban, warga memberanikan diri untuk mengevakuasi korban yang sudah tidak bernyawa ke rumah duka.
"Saat ditemukan, tidak ditemukan kejanggalan dan tanda-tanda kekerasan," kata Akhmad Marzuki.
Untuk mengetahui penyebab kematiannya, polisi meminta kepada pihak keluarga untuk melakukan visum atau otopsi, namun hasil komunikasi akhir keluarga korban menolak visum dan menerima dengan ikhlas atas musibah tersebut.
Keluarga juga menandatangani surat pernyataan tidak keberatan atas meninggalnya korban.
Oleh keluarga jenazah almarhum langsung dibawa pulang ke rumah duka dan telah dikebumikan pada pukul 11.00 WITA.
Mayat tersebut diketahui berinisial MA alias Eno (55) seorang petani yang mempunyai riwayat penyakit Ayan.
Menurut seorang pemulung yang menjadi saksi, sesaat sebelum ditemukan meninggal, ia melihat MA memetik kangkung di pinggir sungai itu dan tiba-tiba korban ditemukan pingsan.
"Menurut saksi, setelah korban pingsan, Ia meminta tolong pada warga setempat, namun warga tidak berani mengevakuasi karena takut virus Corona," ungkap Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Desa Wawonduru, Aiptu Akhmad Marzuki yang terjun langsung ke TKP, Jumat.
Setelah melihat wajah korban, warga memberanikan diri untuk mengevakuasi korban yang sudah tidak bernyawa ke rumah duka.
"Saat ditemukan, tidak ditemukan kejanggalan dan tanda-tanda kekerasan," kata Akhmad Marzuki.
Untuk mengetahui penyebab kematiannya, polisi meminta kepada pihak keluarga untuk melakukan visum atau otopsi, namun hasil komunikasi akhir keluarga korban menolak visum dan menerima dengan ikhlas atas musibah tersebut.
Keluarga juga menandatangani surat pernyataan tidak keberatan atas meninggalnya korban.
Oleh keluarga jenazah almarhum langsung dibawa pulang ke rumah duka dan telah dikebumikan pada pukul 11.00 WITA.