Denpasar (ANTARA) - Tiga mahasiswa dari Indonesia terpilih menjadi Duta Mahasiwa Internasional Brisbane 2020 yang akan berbagi tentang gaya hidup dan pengalaman sekolahnya melalui media sosial.
"Brisbane memiliki universitas yang diakui secara internasional, lembaga pendidikan kelas dunia, pusat inovasi dan penelitian yang berkembang pesat, pilihan akomodasi berkualitas tinggi, serta iklim dan outdoor 'lifestyle' yang luar biasa," kata Wali Kota atau The Lord Mayor of Brisbane Adrian Schrinner dalam keterangan persnya diterima Antara di Denpasar, Selasa.
40 mahasiswa internasional dari 23 negara dan 21 institusi yang sedang menempuh pendidikan di Brisbane, Australia telah dipilih menjadi Brisbane International Student Ambassador (Duta Mahasiswa Internasional Brisbane) 2020.
Tiga diantaranya, yakni Komang Thrisya Deviana Mustika, Cezia Greatia Pesurnay, dan Gabriela Nicole Nathania yang terpilih untuk mewakili Indonesia.
"Para duta kami akan membagikan pengalaman mereka saat belajar di sini untuk memberikan wawasan tentang kehidupan sehari-hari di Brisbane dan menunjukkan mengapa Brisbane adalah pilihan yang tepat untuk tinggal dan belajar," ujarnya.
Selain itu, lanjut Schrinner, duta tahun ini juga memiliki peran penting selama pandemi COVID-19. Menurut dia, mereka akan menjadi saluran komunikasi utama ke komunitas mahasiswa internasional di Brisbane, juga ke negaranya masing-masing.
"Di masa pandemi seperti ini penting untuk memiliki suara yang kuat dan positif dalam komunitas mahasiswa internasional. Oleh karena itu, para duta kami akan menjadi perpanjangan dukungan dan suara kami, serta mengarahkan rekan mahasiswanya untuk mendapatkan informasi dan saran yang benar dan resmi," ucap Schrinner.
Sementara itu, Komang Thrisya Deviana Mustika, mahasiswi Indonesia dari Bali, yang saat ini sedang menempuh pendidikan Diploma Manajemen Pariwisata di TAFE Queensland mengatakan Brisbane menawarkan lingkungan yang nyaman untuk tinggal dan belajar.
"Menempuh pendidikan di Brisbane sangat berkesan bagi saya karena Brisbane memiliki teknologi dan fasilitas yang luar biasa untuk memfasilitasi kegiatan belajar saya," ujarnya.
Cezia Greatia Pesurnay, dari Timika, yang tinggal di Brisbane selama kurang lebih satu tahun ini mengatakan berada di Brisbane telah memberinya banyak sekali kesempatan untuk belajar dari para ahli.
"Selain itu, bisa berteman dengan mahasiswa-mahasiswi dari berbagai latar belakang dan budaya," ujar perempuan yang saat ini sedang menempuh pendidikan Magister Bisnis di The University of Queensland mengambil jurusan Inovasi dan Kewirausahaan juga Manajemen Sumber Daya Manusia.
Masih dari kampus yang sama, Gabriela Nicole Nathania, mahasiswi kelahiran Jakarta yang sedang menempuh pendidikan Sarjana Teknologi Informasi mengatakan segala fasilitas di Brisbane sangat tertata dengan baik, mulai dari transportasi umum yang praktis, lingkungan belajar yang nyaman hingga pendidikan dengan kualitas dunia.
"Brisbane memiliki universitas yang diakui secara internasional, lembaga pendidikan kelas dunia, pusat inovasi dan penelitian yang berkembang pesat, pilihan akomodasi berkualitas tinggi, serta iklim dan outdoor 'lifestyle' yang luar biasa," kata Wali Kota atau The Lord Mayor of Brisbane Adrian Schrinner dalam keterangan persnya diterima Antara di Denpasar, Selasa.
40 mahasiswa internasional dari 23 negara dan 21 institusi yang sedang menempuh pendidikan di Brisbane, Australia telah dipilih menjadi Brisbane International Student Ambassador (Duta Mahasiswa Internasional Brisbane) 2020.
Tiga diantaranya, yakni Komang Thrisya Deviana Mustika, Cezia Greatia Pesurnay, dan Gabriela Nicole Nathania yang terpilih untuk mewakili Indonesia.
"Para duta kami akan membagikan pengalaman mereka saat belajar di sini untuk memberikan wawasan tentang kehidupan sehari-hari di Brisbane dan menunjukkan mengapa Brisbane adalah pilihan yang tepat untuk tinggal dan belajar," ujarnya.
Selain itu, lanjut Schrinner, duta tahun ini juga memiliki peran penting selama pandemi COVID-19. Menurut dia, mereka akan menjadi saluran komunikasi utama ke komunitas mahasiswa internasional di Brisbane, juga ke negaranya masing-masing.
"Di masa pandemi seperti ini penting untuk memiliki suara yang kuat dan positif dalam komunitas mahasiswa internasional. Oleh karena itu, para duta kami akan menjadi perpanjangan dukungan dan suara kami, serta mengarahkan rekan mahasiswanya untuk mendapatkan informasi dan saran yang benar dan resmi," ucap Schrinner.
Sementara itu, Komang Thrisya Deviana Mustika, mahasiswi Indonesia dari Bali, yang saat ini sedang menempuh pendidikan Diploma Manajemen Pariwisata di TAFE Queensland mengatakan Brisbane menawarkan lingkungan yang nyaman untuk tinggal dan belajar.
"Menempuh pendidikan di Brisbane sangat berkesan bagi saya karena Brisbane memiliki teknologi dan fasilitas yang luar biasa untuk memfasilitasi kegiatan belajar saya," ujarnya.
Cezia Greatia Pesurnay, dari Timika, yang tinggal di Brisbane selama kurang lebih satu tahun ini mengatakan berada di Brisbane telah memberinya banyak sekali kesempatan untuk belajar dari para ahli.
"Selain itu, bisa berteman dengan mahasiswa-mahasiswi dari berbagai latar belakang dan budaya," ujar perempuan yang saat ini sedang menempuh pendidikan Magister Bisnis di The University of Queensland mengambil jurusan Inovasi dan Kewirausahaan juga Manajemen Sumber Daya Manusia.
Masih dari kampus yang sama, Gabriela Nicole Nathania, mahasiswi kelahiran Jakarta yang sedang menempuh pendidikan Sarjana Teknologi Informasi mengatakan segala fasilitas di Brisbane sangat tertata dengan baik, mulai dari transportasi umum yang praktis, lingkungan belajar yang nyaman hingga pendidikan dengan kualitas dunia.