Mataram (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mulai menggelar kegiatan operasi pasar (OP) gula pasir di tingkat kecamatan untuk menstabilkan harga gula di pasaran karena sampai saat ini harganya masih mencapai Rp17.000-18.000 per kilogram.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram H Amran M Amin di Mataram, Rabu, mengatakan, kegiatan OP gula tersebut dilaksanakan pada enam kecamatan se-Kota Mataram selama 12 hari ke depan.

"Jadi setiap kecamatan mendapatkan jatah pelaksanaan OP sebanyak dua kali, dengan kuota gula 500 kilogram per sekali OP dengan harga Rp12.500 per kilogram," katanya.

Menurutnya, kegiatan OP tersebut bekerja sama dengan PPI itu dilaksanakan sesuai dengan protokol COVID-19, dengan pengambilan nomor antrean dan pengaturan jarak pembeli.

"Jadi pihak kecamatan menerapkan pengaturan sesuai protokol COVID-19, dan pembelian maksimal hanya 2 kilogram dengan sasaran masyarakat umum," katanya.

Dalam proses pembelian ini pun, lanjut Amran, pihak kecamatan juga selektif memberikan kupon bagi calon pembeli. Hal itu dimaksudkan agar tidak ada pembeli yang main "kucing-kucingan", sehingga terjadi penumpukan.

"Jangan sampai ada pembeli dari anak, cucu, ibu dan bapaknya, yang ujung-ujungnya terjadi penumpukan lagi dan target penurunan harga tidak bisa tercapai," katanya.

Seperti halnya, kata Amran, kegiatan OP gula yang telah dilakukan pada 19 pasar tradisional di Mataram, belum memberikan hasil signifikan terhadap penurunan harga gula, sehingga menjadi bahan evaluasi untuk pelaksanaan OP di 6 kecamatan saat ini.

"Ketika kami menanyakan kenapa harga gula di pasar masih tinggi, para pedagang berasalan gula yang dijual adalah stok lama, padahal stok gula cukup dan OP di pasar terserap maksimal," katanya.

Terkait dengan itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan satgas untuk melakukan pengawasan mencari indikasi dimana tersumbatnya pendistribusian gula ini sehingga harga masih tinggi.

"Kami berharap satgas bisa bergerak cepat mencari pemicu harga gula yang belum bisa stabil," katanya.


 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024