3.000 liter minyak goreng terjual dalam operasi pasar

id Disgad,Mataram,OP Minyak

3.000 liter minyak goreng terjual dalam operasi pasar

Antusias warga antre beli minyak goreng murah merek "Minyakkita" dalam kegiatan operasi pasar murah (OPM) di Kelurahan Kebon Sari, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Senin (20/2-2023). (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat menyebutkan sebanyak 3.000 liter minyak goreng murah sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000 per liter, habis terjual dalam operasi pasar minyak goreng.

"Alhamdulillah, sampai hari ketiga kegiatan operasi pasar minyak goreng khusus merek MinyaKita yang merupakan minyak goreng bersubsidi pemerintah, sudah terjual 3.000 liter," kata Kepala Bidang Pengendalian Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Sri Wahyunida di Mataram, Rabu.

Dikatakan, operasi pasar  minyak goreng tersebut digelar mulai Senin (20/2-) sampai 1 Maret 2023 bekerja sama dengan Perum Bulog NTB. Operasi pasar minyak goreng dilaksanakan di delapan kantor lurah se-Kota Mataram.

"Hari ini masuk hari ke tiga kegiatan OPM minyak goreng yang berlangsung di Lapangan Karang Genteng Kelurahan Pagutan. Sebelumnya, sudah dilaksanakan di Ampenan Tengah dan Kelurahan Kebon Sari," katanya.

Satu titik lokasi pasar murah minyak goreng, lanjutnya, diberikan kuota masing-masing 1.000 liter, sehingga ditargetkan dapat menyasar 500 kepala keluarga (KK), sebab satu KK atau pembeli hanya dibolehkan membeli dua liter.

"Pada setiap titik operasi pasar minyak goreng, antusias warga cukup tinggi sebab harga minyak goreng di pasar bisa mencapai Rp17.000-18.000 per liter. Kuota 1.000 liter terjual dalam waktu sekitar empat jam," katanya.

Menurutnya, tingginya antusias masyarakat membeli minyak goreng subsidi tersebut karena masyarakat sangat membutuhkan. Apalagi, minyak goreng subsidi ini sempat kosong di pasaran sehingga begitu tersedia langsung menjadi rebutan warga.

"Operasi pasar minyak goreng subsidi ini kita laksanakan untuk menstabilkan harga dan agar masyarakat tidak panik 'buying'. Setelah operasi pasar kita juga akan gelar pasar rakyat dengan menyediakan kebutuhan pokok lebih lengkap, termasuk minyak goreng," katanya.

Sri menambahkan, untuk memberikan pilihan lain dalam operasi pasar minyak goreng, Bulog juga membawa tepung terigu yang dijual Rp13.000 per kilogram, atau di bawah harga pasar Rp15.000 per kilogram.

"Selain itu juga ada telur yang dijual Rp48.000 per 30 butir, sedangkan harga pasar Rp50.000 per butir," katanya.

Untuk jadwal operasi pasar minyak goreng selanjutnya, pada Kamis (23/2-2023) berlokasi di Kantor Lurah Rembiga, kemudian Kantor Lurah Babakan, Bertais dan Cakranegara Utara.