Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat menyebutkan program sambungan air bersih gratis hingga saat ini telah menyasar 35 ribu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Sebanyak 35 ribu sasaran sambungan air bersih gratis itu merupakan angka kumulatif sejak program tersebut dilaksanakan pada tahun 2017 sampai tahun 2020," kata Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh di Mataram, Kamis.
Pernyataan itu dikatakan Wali Kota di sela menyampaikan jawaban atas Pemandangan Umum Fraksi Fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Mataram Tahun Anggaran 2019 dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Mataram melalui telekonferensi.
Pemasangan sambungan air bersih gratis kepada masyarakat tersebut merupakan salah satu program pemerintah dengan target 100-0-100 (100 persen penyediaan air bersih, nol persen kawasan kumuh, dan 100 persen fasilitas sanitasi baik).
Dalam pelaksanan program sambungan air bersih gratis, pemerintah kota bekerja sama dengan PDAM Giri Menang. Dimana sumber anggaranya ada dari pemerintah pusat dan APBD murni Kota Mataram.
Sementara lanjut Wali Kota, terkait pertanyaan dari Fraksi PKS terkait masalah air bersih, pada kasus sumur kering dan PDAM macet pada beberapa lingkungan yang harus menjadi perhatian serius yakni Lingkungan Babakan Timur, Babakan Timur Selatan, Sayo dan Lingkungan Permai, sudah dilaksanakan, kecuali untuk Lingkungan Sayo dan Permai.
"Dinas PUPR tahun 2018, melalui sambungan rumah (SR) PDAM gratis sudah dipasang di Lngkungan Babakan Timur sebanyak 26 SR, dan Lingkungan Babakan Timur Selatan sebanyak 31 SR," sebutnya.
Sedangkan untuk permasalahan pelayanan PDAM di beberapa wilayah antara lain di Babakan, kata Wali Kota, disebabkan kurangnya tekanan air pada daerah yang elevasinya tinggi.
Di wilayah-wilayah tersebut air hanya mengalir tengah malam. Tapi untuk mengatasi permasalahan tersebut, PDAM telah membuat titik injeksi air dengan mobil tangki setiap hari.
"Berdasarkan hasil rapat dengan anggota dewan, saat ini sedang direncanakan pengeboran di wilayah Babakan untuk mengatasi kekurangan air tersebut, dan uji geolistrik sudah dilaksanakan," katanya.
"Sebanyak 35 ribu sasaran sambungan air bersih gratis itu merupakan angka kumulatif sejak program tersebut dilaksanakan pada tahun 2017 sampai tahun 2020," kata Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh di Mataram, Kamis.
Pernyataan itu dikatakan Wali Kota di sela menyampaikan jawaban atas Pemandangan Umum Fraksi Fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Mataram Tahun Anggaran 2019 dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Mataram melalui telekonferensi.
Pemasangan sambungan air bersih gratis kepada masyarakat tersebut merupakan salah satu program pemerintah dengan target 100-0-100 (100 persen penyediaan air bersih, nol persen kawasan kumuh, dan 100 persen fasilitas sanitasi baik).
Dalam pelaksanan program sambungan air bersih gratis, pemerintah kota bekerja sama dengan PDAM Giri Menang. Dimana sumber anggaranya ada dari pemerintah pusat dan APBD murni Kota Mataram.
Sementara lanjut Wali Kota, terkait pertanyaan dari Fraksi PKS terkait masalah air bersih, pada kasus sumur kering dan PDAM macet pada beberapa lingkungan yang harus menjadi perhatian serius yakni Lingkungan Babakan Timur, Babakan Timur Selatan, Sayo dan Lingkungan Permai, sudah dilaksanakan, kecuali untuk Lingkungan Sayo dan Permai.
"Dinas PUPR tahun 2018, melalui sambungan rumah (SR) PDAM gratis sudah dipasang di Lngkungan Babakan Timur sebanyak 26 SR, dan Lingkungan Babakan Timur Selatan sebanyak 31 SR," sebutnya.
Sedangkan untuk permasalahan pelayanan PDAM di beberapa wilayah antara lain di Babakan, kata Wali Kota, disebabkan kurangnya tekanan air pada daerah yang elevasinya tinggi.
Di wilayah-wilayah tersebut air hanya mengalir tengah malam. Tapi untuk mengatasi permasalahan tersebut, PDAM telah membuat titik injeksi air dengan mobil tangki setiap hari.
"Berdasarkan hasil rapat dengan anggota dewan, saat ini sedang direncanakan pengeboran di wilayah Babakan untuk mengatasi kekurangan air tersebut, dan uji geolistrik sudah dilaksanakan," katanya.