Mataram (ANTARA) - Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, AKP Kadek Adi Budi Astawa, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima hasil autopsi jenazah LNS, mahasiswi yang ditemukan tewas tergantung di ventilasi rumah.

"Iya, hasil autopsinya sudah kita terima dari ahli dokter forensik," kata Kadek Adi di Mataram, Selasa.

Namun terkait dengan penjelasan hasilnya, Kadek Adi belum dapat sampaikan. Melainkan hal tersebut masih menunggu kesempatan ahli dokter forensik untuk menjelaskannya ke hadapan penyidik.

"Jadi kita masih menunggu ahli dokter forensik yang menjelaskan apa hasil autopsinya itu dan apa isi surat itu. Karena penyidik tidak mungkin menjabarkannya, karena itu (hasil autopsi) masih dalam istilah kedokteran," ujarnya.

Autopsi jenazah LNS dilaksanakan pada Senin (3/8) lalu dengan membongkar makamnya yang berada di TPU Karang Medain, Kota Mataram. Autopsi dilaksanakan tim dokter forensik dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda NTB dan Universitas Mataram.

Proses autopsi jenazah dilaksanakan sesuai dengan permintaan keluarga almarhum LNS. Menurut pihak keluarga, ada hal yang janggal dari kematian LNS hingga muncul dugaan bahwa LNS meninggal bukan karena gantung diri.

Kejanggalan itu didapatkan mulai dari proses memandikan jenazah sampai pemakamannya di TPU Karang Medain, Kota Mataram, pada Minggu (26/7) lalu. Selain luka lebam, ada juga bercak darah yang keluar dari bagian bawah perut jenazah.

Karenanya dari proses autopsi tersebut, dokter forensik membawa uterus atau rahim jenazah LNS untuk diperiksa lebih lanjut.

LNS yang baru diterima lulus sebagai mahasiswi di Program Magister Hukum, Universitas Mataram itu ditemukan tidak bernyawa pada Sabtu sore (25/7), sekitar pukul 16.30 Wita, di salah satu rumah yang ada di Perumahan Royal Mataram, kawasan Lingkar Selatan, Kota Mataram.
 

Pewarta : Dhimas Budi Pratama
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024