Dompu (ANTARA) - Tim dan pendukung serta simpatisan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Dompu H Syaifurrahman Salman dan Ika Rizky Veryani (SUKA) kembali bergerak dan melakukan aksi blokir jalan Negara dan jalan di beberapa titik di Kota Dompu, Rabu (23/9) aksi tersebut terjadi hingga pukul 20.00 WITA.
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk penolakan keputusan KPUD Dompu yang menyatakan pasangan SUKA tidak memenuhi syarat mengikuti Pilkada 2020 karena masalah administrasi.
Baca juga: Tidak lolos administrasi, Bapaslon SUKA tereliminasi dari Pilkada Dompu
Seusai melakukan aksi unjuk rasa di bundaran kantor DPRD Kabupaten Dompu sejak siang tadi, massa kembali melakukan blokade jalan membakar ban bekas dan tumpukan kayu di sejumlah titik hingga pukul 20.00 WITA.
Akibat kejadian ini seluruh kendaraan yang melintas jalur Negara dan kota Dompu macet total.
Aksi massa pendukung pasangan SUKA terlihat semakin tidak terbendung lagi. Sejumlah lokasi yang menjadi konsentrasi massa dan dilakukan blokade jalan yaitu di Kelurahan Kandai dua terdapat tiga titik, Kelurahan Simpasai dua titik, Kelurahan Karijawa satu titik, Magenda pusat kota satu gitik dan Desa Matua satu titik.
Aksi yang dilakukan massa simpatisan itu mendapat pengawasan langsung oleh beberapa aparat gabungan TNI-Polri.
Meski sempat dilakukan pembubaran paksa oleh anggota Kepolisian dan Brimob Kabupaten Dompu, massa pendukung pasangan SUKA kembali melakukan aksi pemblokiran dan pembakaran di sejumlah ruas jalan di dalam kota pada pukul 20.00 WITA.
Baca juga: Tolak keputusan KPUD, massa pendukung bapaslon SUKA di Dompu tegang
Sempat terjadi ketegangan antara massa dengan polisi ketika hendak melakukan pembubaran paksa yang terjadi di Kelurahan Kandai dua, namun insiden tersebut tidak berlangsung lama.
Hingga saat ini kondisi sebagian kota Dompu masih genting, beberapa ruas jalan masih diisolasi oleh pergerakan massa aksi.
Konsentrasi massa dan blokade jalan juga terjadi di Cabang Cakre perbatasan Kelurahan Kandai dan Kelurahan Montabaru Kecamatan Woja, sekitar jam 19.30 Wita pembakaran ban bekas dan tumpukan kayu masih terlihat.
Hingga berita ini diturunkan aksi blokade jalan di sejumlah titik masih terjadi.
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk penolakan keputusan KPUD Dompu yang menyatakan pasangan SUKA tidak memenuhi syarat mengikuti Pilkada 2020 karena masalah administrasi.
Baca juga: Tidak lolos administrasi, Bapaslon SUKA tereliminasi dari Pilkada Dompu
Seusai melakukan aksi unjuk rasa di bundaran kantor DPRD Kabupaten Dompu sejak siang tadi, massa kembali melakukan blokade jalan membakar ban bekas dan tumpukan kayu di sejumlah titik hingga pukul 20.00 WITA.
Akibat kejadian ini seluruh kendaraan yang melintas jalur Negara dan kota Dompu macet total.
Aksi massa pendukung pasangan SUKA terlihat semakin tidak terbendung lagi. Sejumlah lokasi yang menjadi konsentrasi massa dan dilakukan blokade jalan yaitu di Kelurahan Kandai dua terdapat tiga titik, Kelurahan Simpasai dua titik, Kelurahan Karijawa satu titik, Magenda pusat kota satu gitik dan Desa Matua satu titik.
Aksi yang dilakukan massa simpatisan itu mendapat pengawasan langsung oleh beberapa aparat gabungan TNI-Polri.
Meski sempat dilakukan pembubaran paksa oleh anggota Kepolisian dan Brimob Kabupaten Dompu, massa pendukung pasangan SUKA kembali melakukan aksi pemblokiran dan pembakaran di sejumlah ruas jalan di dalam kota pada pukul 20.00 WITA.
Baca juga: Tolak keputusan KPUD, massa pendukung bapaslon SUKA di Dompu tegang
Sempat terjadi ketegangan antara massa dengan polisi ketika hendak melakukan pembubaran paksa yang terjadi di Kelurahan Kandai dua, namun insiden tersebut tidak berlangsung lama.
Hingga saat ini kondisi sebagian kota Dompu masih genting, beberapa ruas jalan masih diisolasi oleh pergerakan massa aksi.
Konsentrasi massa dan blokade jalan juga terjadi di Cabang Cakre perbatasan Kelurahan Kandai dan Kelurahan Montabaru Kecamatan Woja, sekitar jam 19.30 Wita pembakaran ban bekas dan tumpukan kayu masih terlihat.
Hingga berita ini diturunkan aksi blokade jalan di sejumlah titik masih terjadi.