Sembalun, Lombok Timur (ANTARA) - Universitas Indinesia (UI) menyelenggarakan Workshop dan Focus Group Discussion (FGD) tentang implementasi produk Biopestisida Gogo Z Bio-01 di Desa Sembalun, Kecamatan Semabalun, Lombok Timur, Jumat (16/11).
Acara tersebut merupakan kegiatan lanjutan dari rangkaian Program Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat Multidisiplin Universitas Indonesia dengan mengusung tema utama "Pemanfaatan Biopestisida Produk Riset UI untuk Tanaman Palawija di Sembalun".
Program tersebut dilaksanakan oleh Tim Pengmas UI yang dipimpin langsung oleh Prof Dr Ing Misri Gozan M Tech IPU dari Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah pertanian di Desa Sembalun, khususnya bagi masyarakat Sembalun yang mengalami penurunan hasil panen selama beberapa tahun terakhir ini.
"Tujuan kita untuk meningkatkan produktifitas serta kondisi petani di Sembalun dengan mengaplikasikan hasil riset Universitas Indonesia, berupa produk Biopestisida ramah lingkungan," kata Prof Misri Gozan.
Melalui program ini, UI melakukan uji coba lapangan produk Biopestisida Gogo Z Bio-01 berbasis tembakau yang sudah lama dikembangkan oleh Prof Misri Gozan dan tim. Produk Biopestisida Gogo Z Bio-01 yang dihasilkan dari tembakau telah melalui rangkaian pengujian laboratorium untuk memastikan produk ini aman digunakan bagi tanaman pangan dan juga aman bagi para petani di lapangan.
Biopestisida Gogo Z Bio-01, kata dia, berbasis tembakau dan telah diuji di beberapa laboratorium seperti di ITB, UTP, dan Bogor Labs. Hasil pengujian pun menunjukkan bahwa biopestisida ini aman apabila berkontak langsung dengan kulit maupun jaringan mukus.
"Selain itu, kita juga melakukan riset di berbagai tanaman seperti kopi, vanila, padi, mangga, teh, dan kedelai. Hasilnya bagus dan menunjukkan Biopestisida Gogo Z Bio-01 ini tidak hanya meninggalkan residu di produk tanaman, tetapi juga ternyata memicu atau merangsang pertumbuhan pada tanaman," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan hasil yang diperoleh pada program di Sembalun khususnya kali ini menujukkan hasil yang positif pula di tanaman bawang putih, bawang merah, dan tomat. Walaupun diserang oleh hama ulat yang cukup ganas, tanaman yang disemprotkan biopestisida ternyata lebih resisten terhadap hama dan menghasilkan buah yang lebih banyak dengan kualitas yang lebih tinggi dibandingkan tanaman yang menggunakan pestisida berbasis kimia.
"Penggunaan Biopestisida Gogo Z Bio-01 ini, juga menurut petani Sembalun lebih hemat karena hanya menggunakan satu jenis pestisida, cukup dalam satu kali penyemprotan dengan dosis penggunaan satu hingga lima ml per liter air", terangnya.
Ada pun Uji coba Biopestisida Gogo Z Bio-01 ini di Sembalun, dilakukan selama empat bulan dimulai dari 11 Juli 2020 dan produk Biopestisida Gogo Z Bio-01 diberikan secara cuma-cuma kepada petani dan tenaga pendamping untuk memastikan bahwa penggunaan Biopestisida Gogo Z Bio-01 Sesuai dengan dosis yang telah ditentukan.
Program maupun bantuan ini disambut hangat oleh Kepala Dusun dan para petani di Sembalun. Berdasarkan pengalaman salah satau petani, Egi pemilik lahan, yang menjadikan lahannya sebagai tempat uji coba, Biopestisida Gogo Z Bio-01 memberikan hasil yang memuaskan dibandingkan produk sejenis.
"Untuk itu, Sebagai tindak lanjut kita dari kegiatan ini. Tim kami (UI) akan mengirimkan lagi produk Biopestisida Gogo Z Bio-01 ini kepada Kepala Dusun dan Egi untuk kemudian disalurkan dan diujicobakan di lahan yang lebih luas", katanya.
Hal yang sama dikatakan oleh, Egi Rizaldi, salah satu petani yang menggunakan produk Biopestisida Gogo Z Bio-01. Sejak ia menggunakan produk tersebut hasil panennya bagus, meskipun ulat tanah khususnya belum bisa diatasi oleh produk tersebut.
"Alhamdulillah, sejak saya menggunakan produk Biopestisida Gogo Z Bio-01 hasilnya bagus, terutama di tomat. Karena produk itu memiliki bahan aktif dan kontak langsung juga menyehatkan akar pada tanaman," ungkapnya.
Egi juga mencoba produk tersebut di tanaman bawang putih dan bawang merah dengan cara disemprot untuk membandingkan dengan obat kimia lainnya. Adapun sistem cara membandingkannya yaitu blok O tidak menggunakan produk apa pun hanya disiram menggunakan pupuk, lalu blok A, B, dan C menggunakan produk Biopestisida Gogo Z Bio-01, lalu blok D menggunakan produk kimia.
"Ternyata perbandingan jauh berbeda, biasa kan selama ini saya khususnya maupun petani lain di Sembalun itu dalam satu wadah paling kurang tiga jenis obat kimia digunakan, tapi setelah saya menggunakan produk dari UI hasilnya bagus dan menghemat biaya," katanya.
"Saya akan coba lagi di cabe merah, dan saya tidak ragu-ragu lagi menggunakannya. Karena sudah terbukti bagi saya, dan kami akan dikirimi lagi produk itu dari UI dan banyak petani yang mau mencobanya," katanya.
Selain meninjau lahan petani sebagai tempat riset uji coba lapangan produk Biopestisida Gogo Z Bio-01, tim dari UI juga bertemu bersama para petani di Sembalun. Turut hadir dalam pertemuan tersebut, kepala wilayah Dusun Dasan Tengak Baret, tokoh pemuda dan para petani Sembalun sebagai acara puncak.
Acara tersebut merupakan kegiatan lanjutan dari rangkaian Program Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat Multidisiplin Universitas Indonesia dengan mengusung tema utama "Pemanfaatan Biopestisida Produk Riset UI untuk Tanaman Palawija di Sembalun".
Program tersebut dilaksanakan oleh Tim Pengmas UI yang dipimpin langsung oleh Prof Dr Ing Misri Gozan M Tech IPU dari Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah pertanian di Desa Sembalun, khususnya bagi masyarakat Sembalun yang mengalami penurunan hasil panen selama beberapa tahun terakhir ini.
"Tujuan kita untuk meningkatkan produktifitas serta kondisi petani di Sembalun dengan mengaplikasikan hasil riset Universitas Indonesia, berupa produk Biopestisida ramah lingkungan," kata Prof Misri Gozan.
Melalui program ini, UI melakukan uji coba lapangan produk Biopestisida Gogo Z Bio-01 berbasis tembakau yang sudah lama dikembangkan oleh Prof Misri Gozan dan tim. Produk Biopestisida Gogo Z Bio-01 yang dihasilkan dari tembakau telah melalui rangkaian pengujian laboratorium untuk memastikan produk ini aman digunakan bagi tanaman pangan dan juga aman bagi para petani di lapangan.
Biopestisida Gogo Z Bio-01, kata dia, berbasis tembakau dan telah diuji di beberapa laboratorium seperti di ITB, UTP, dan Bogor Labs. Hasil pengujian pun menunjukkan bahwa biopestisida ini aman apabila berkontak langsung dengan kulit maupun jaringan mukus.
"Selain itu, kita juga melakukan riset di berbagai tanaman seperti kopi, vanila, padi, mangga, teh, dan kedelai. Hasilnya bagus dan menunjukkan Biopestisida Gogo Z Bio-01 ini tidak hanya meninggalkan residu di produk tanaman, tetapi juga ternyata memicu atau merangsang pertumbuhan pada tanaman," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan hasil yang diperoleh pada program di Sembalun khususnya kali ini menujukkan hasil yang positif pula di tanaman bawang putih, bawang merah, dan tomat. Walaupun diserang oleh hama ulat yang cukup ganas, tanaman yang disemprotkan biopestisida ternyata lebih resisten terhadap hama dan menghasilkan buah yang lebih banyak dengan kualitas yang lebih tinggi dibandingkan tanaman yang menggunakan pestisida berbasis kimia.
"Penggunaan Biopestisida Gogo Z Bio-01 ini, juga menurut petani Sembalun lebih hemat karena hanya menggunakan satu jenis pestisida, cukup dalam satu kali penyemprotan dengan dosis penggunaan satu hingga lima ml per liter air", terangnya.
Ada pun Uji coba Biopestisida Gogo Z Bio-01 ini di Sembalun, dilakukan selama empat bulan dimulai dari 11 Juli 2020 dan produk Biopestisida Gogo Z Bio-01 diberikan secara cuma-cuma kepada petani dan tenaga pendamping untuk memastikan bahwa penggunaan Biopestisida Gogo Z Bio-01 Sesuai dengan dosis yang telah ditentukan.
Program maupun bantuan ini disambut hangat oleh Kepala Dusun dan para petani di Sembalun. Berdasarkan pengalaman salah satau petani, Egi pemilik lahan, yang menjadikan lahannya sebagai tempat uji coba, Biopestisida Gogo Z Bio-01 memberikan hasil yang memuaskan dibandingkan produk sejenis.
"Untuk itu, Sebagai tindak lanjut kita dari kegiatan ini. Tim kami (UI) akan mengirimkan lagi produk Biopestisida Gogo Z Bio-01 ini kepada Kepala Dusun dan Egi untuk kemudian disalurkan dan diujicobakan di lahan yang lebih luas", katanya.
Hal yang sama dikatakan oleh, Egi Rizaldi, salah satu petani yang menggunakan produk Biopestisida Gogo Z Bio-01. Sejak ia menggunakan produk tersebut hasil panennya bagus, meskipun ulat tanah khususnya belum bisa diatasi oleh produk tersebut.
"Alhamdulillah, sejak saya menggunakan produk Biopestisida Gogo Z Bio-01 hasilnya bagus, terutama di tomat. Karena produk itu memiliki bahan aktif dan kontak langsung juga menyehatkan akar pada tanaman," ungkapnya.
Egi juga mencoba produk tersebut di tanaman bawang putih dan bawang merah dengan cara disemprot untuk membandingkan dengan obat kimia lainnya. Adapun sistem cara membandingkannya yaitu blok O tidak menggunakan produk apa pun hanya disiram menggunakan pupuk, lalu blok A, B, dan C menggunakan produk Biopestisida Gogo Z Bio-01, lalu blok D menggunakan produk kimia.
"Ternyata perbandingan jauh berbeda, biasa kan selama ini saya khususnya maupun petani lain di Sembalun itu dalam satu wadah paling kurang tiga jenis obat kimia digunakan, tapi setelah saya menggunakan produk dari UI hasilnya bagus dan menghemat biaya," katanya.
"Saya akan coba lagi di cabe merah, dan saya tidak ragu-ragu lagi menggunakannya. Karena sudah terbukti bagi saya, dan kami akan dikirimi lagi produk itu dari UI dan banyak petani yang mau mencobanya," katanya.
Selain meninjau lahan petani sebagai tempat riset uji coba lapangan produk Biopestisida Gogo Z Bio-01, tim dari UI juga bertemu bersama para petani di Sembalun. Turut hadir dalam pertemuan tersebut, kepala wilayah Dusun Dasan Tengak Baret, tokoh pemuda dan para petani Sembalun sebagai acara puncak.