Mataram (ANTARA) - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus mengajak warga Nusa Tenggara Barat untuk menggunakan kompor induksi karena lebih aman dan efisien dibandingkan menggunakan energi lain.
"Dengan semangat 'PLN for a Better Life', PLN terus memelopori gerakan electrifying lifestyle, salah satunya dengan penggunaan kompor induksi di masyarakat," kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB, Lasiran, di Mataram, Selasa.
PLN terus menyosialisasikan penggunaan kompor induksi karena bisa jauh lebih hemat, aman dan juga efisien. Maka dari itu, pihaknya ingin masyarakat mencoba dan merasakan kelebihannya.
Pemakaian kompor Induksi untuk memasak selama 1 jam lebih hemat 18 persen dibandingkan dengan menggunakan kompor berenergi lain.
Untuk kompor induksi daya listrik 1.300 Watt, dengan penggunaan kWh selama 1 jam hanya menyerap 1,2 kWh energi listrik atau kurang lebih setara Rp1.760.
Lasiran menyebutkan penggunaan kompor induksi di NTB, masih sangat sedikit. Hal ini tentunya tak lepas dari kurangnya informasi yang diterima masyarakat tentang keunggulan kompor induksi.
"Saat ini, kami memiliki program showcase yang akan tersebar di beberapa lokasi. Kami harapkan semakin banyak masyarakat yang tahu dan akan semakin banyak yang akan beralih ke kompor induksi," ujarnya.
Irawan, pemilik Seco Coffee di Selong, Kabupaten Lombok Timur, mengakui bahwa penggunaan kompor induksi ternyata lebih nyaman dan aman.
"Semula kami kira kompor listrik barang yang menakutkan, tapi ternyata kompor ini sangat canggih, masaknya cepat dan aroma kopinya tetap wangi," ucap Irawan.
Hal senada disampaikan oleh Galih, salah seorang warga di Jempong, Kota Mataram. Dirinya menilai penggunaan kompor induksi lebih fleksibel, bersih dan ramah lingkungan.
"Setelah kami coba, memasak dengan kompor induksi ternyata lebih hemat. Untuk yang 1600 Watt, dalam 1 jam cuma habis 1 kwh, biayanya cuma Rp1.467. Murah," tutur Galih.
Dian Ares, seorang ibu rumah tangga yang memiliki bayi usia 11 bulan juga menuturkan pengalamannya menggunakan kompor induksi.
Menurut Dian, penggunaan kompor induksi ternyata sangat aman dan tidak serumit yang dibayangkan.
Hal lainnya, Dian hanya membutuhkan waktu beberapa jam saja untuk membiasakan diri beralih dari penggunaan kompor konvensional ke kompor induksi.
"Di tengah kesibukan saya menyiapkan keperluan bayi, terutama di pagi hari, saya masih bisa memasak sambil menjaga bayi karena kompor induksi tidak mengeluarkan api. Jadi sangat aman dan mudah dalam penggunaannya," kata Dian.
"Dengan semangat 'PLN for a Better Life', PLN terus memelopori gerakan electrifying lifestyle, salah satunya dengan penggunaan kompor induksi di masyarakat," kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB, Lasiran, di Mataram, Selasa.
PLN terus menyosialisasikan penggunaan kompor induksi karena bisa jauh lebih hemat, aman dan juga efisien. Maka dari itu, pihaknya ingin masyarakat mencoba dan merasakan kelebihannya.
Pemakaian kompor Induksi untuk memasak selama 1 jam lebih hemat 18 persen dibandingkan dengan menggunakan kompor berenergi lain.
Untuk kompor induksi daya listrik 1.300 Watt, dengan penggunaan kWh selama 1 jam hanya menyerap 1,2 kWh energi listrik atau kurang lebih setara Rp1.760.
Lasiran menyebutkan penggunaan kompor induksi di NTB, masih sangat sedikit. Hal ini tentunya tak lepas dari kurangnya informasi yang diterima masyarakat tentang keunggulan kompor induksi.
"Saat ini, kami memiliki program showcase yang akan tersebar di beberapa lokasi. Kami harapkan semakin banyak masyarakat yang tahu dan akan semakin banyak yang akan beralih ke kompor induksi," ujarnya.
Irawan, pemilik Seco Coffee di Selong, Kabupaten Lombok Timur, mengakui bahwa penggunaan kompor induksi ternyata lebih nyaman dan aman.
"Semula kami kira kompor listrik barang yang menakutkan, tapi ternyata kompor ini sangat canggih, masaknya cepat dan aroma kopinya tetap wangi," ucap Irawan.
Hal senada disampaikan oleh Galih, salah seorang warga di Jempong, Kota Mataram. Dirinya menilai penggunaan kompor induksi lebih fleksibel, bersih dan ramah lingkungan.
"Setelah kami coba, memasak dengan kompor induksi ternyata lebih hemat. Untuk yang 1600 Watt, dalam 1 jam cuma habis 1 kwh, biayanya cuma Rp1.467. Murah," tutur Galih.
Dian Ares, seorang ibu rumah tangga yang memiliki bayi usia 11 bulan juga menuturkan pengalamannya menggunakan kompor induksi.
Menurut Dian, penggunaan kompor induksi ternyata sangat aman dan tidak serumit yang dibayangkan.
Hal lainnya, Dian hanya membutuhkan waktu beberapa jam saja untuk membiasakan diri beralih dari penggunaan kompor konvensional ke kompor induksi.
"Di tengah kesibukan saya menyiapkan keperluan bayi, terutama di pagi hari, saya masih bisa memasak sambil menjaga bayi karena kompor induksi tidak mengeluarkan api. Jadi sangat aman dan mudah dalam penggunaannya," kata Dian.