Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat, H Zulkieflimansyah menyerahkan 200 ekor sapi kepada lima kelompok tani dalam rangka mendukung program 1.000 ekor sapi di kawasan Labangka Food Estate di Kabupaten Sumbawa.
"200 sapi ini merupakan awal yang baik, ke depan, jumlahnya akan terus bertambah," kata Gubernur NTB Zulkieflimansyah dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram, Jumat.
Food Estate sendiri merupakan program pemerintah pusat. Di Indonesia, hanya lima daerah yang dapat, dari lima daerah tersebut, NTB mendapat dua, yakni di Pujut Kabupaten Lombok Tengah dan Labangka, Kabupaten Sumbawa.
Gubernur mengatakan, kawasan Labangka ini menjadi seperti "kabupaten sendiri". Di mana semua kebutuhan ada di Labangka. Semua tanaman pangan, peralatan pertanian, hingga ternak akan dibantu. Kemudian, semua ternak hingga jagung akan diolah di Labangka.
"Semua ternak dipotong di sini, kulit dan tulangnya diolah disini, itu semua harapan kita semua, agar industri hadir di Labangka," ujarnya.
Gubernur berharap, seluruh bantuan tersebut harus dijaga, dirawat. Karena itu, Labangka harus menjadi contoh untuk kecamatan di seluruh Indonesia.
"Jangan sampai bantuan ini menjadikan kita lupa terhadap kewajiban kita semua, meskipun punya banyak sapi, ibadah harus jadi yang utama," tegas Zulkieflimansyah.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi NTB, Hj Budi Septiani mengatakan, 1.000 ekor sapi akan diturunkan di Labangka. Namun, karena akhir tahun, untuk sementara 200 sapi yang diturunkan. Sisanya akan diberikan pada tahun 2021 mendatang.
"800 ekor akan dikirim tahun 2021 mendatang," ujarnya.
Ia menjelaskan, dari 40 ekor sapi masing-masing kelompok tersebut, 20 ekor sapi pejantan penggemukan, 18 sapi indukan dan 2 ekor pejantan. Untuk penggemukan akan memanfaatkan limbah-limbah pertanian pada saat panen tiga kali.
Selain itu, Pemprov NTB juga telah menyiapkan bantuan 7,2 ton konsentrat untuk setiap kelompok untuk proses penggemukan.
"Selain bantuan sapi, Pemprov NTB telah menyiapkan konsentrat untuk proses penggemukan, serta masing-masing kelompok diberikan mesin pemotong pakan," katanya.
Selain itu, Ketua Kelompok Banyu Urip, Pitraturrahman mengatakan rasa syukur dan terimakasihnya kepada Gubernur NTB. Ia menuturkan, sinergi pemerintah pusat dan Pemprov NTB benar-benar dirasakan pada Food Estate Labangka tersebut.
"Alhamdulillah, kami dari salah satu kelompok penerima bantuan sapi sangat berterimakasih kepada Gubernur dan pemerintah pusat," ujarnya.
Ketua Kelompok Karya Makmur, Lalu Hamullah, mengaku bantuan tersebut menambah perekonomian masyarakat. Karena menurutnya, ia tidak pernah bermimpi dapat membeli sapi. Tapi kenyataannya, ia bersama anggota kelompoknya mendapat bantuan sapi dari pemerintah.
"Mimpi untuk beli sapi pun tidak pernah, kami sangat bersyukur dalam bantuan sapi, tentu bantuan ini mampu menopang perekonomian kami," ucap Hamullah.
"200 sapi ini merupakan awal yang baik, ke depan, jumlahnya akan terus bertambah," kata Gubernur NTB Zulkieflimansyah dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram, Jumat.
Food Estate sendiri merupakan program pemerintah pusat. Di Indonesia, hanya lima daerah yang dapat, dari lima daerah tersebut, NTB mendapat dua, yakni di Pujut Kabupaten Lombok Tengah dan Labangka, Kabupaten Sumbawa.
Gubernur mengatakan, kawasan Labangka ini menjadi seperti "kabupaten sendiri". Di mana semua kebutuhan ada di Labangka. Semua tanaman pangan, peralatan pertanian, hingga ternak akan dibantu. Kemudian, semua ternak hingga jagung akan diolah di Labangka.
"Semua ternak dipotong di sini, kulit dan tulangnya diolah disini, itu semua harapan kita semua, agar industri hadir di Labangka," ujarnya.
Gubernur berharap, seluruh bantuan tersebut harus dijaga, dirawat. Karena itu, Labangka harus menjadi contoh untuk kecamatan di seluruh Indonesia.
"Jangan sampai bantuan ini menjadikan kita lupa terhadap kewajiban kita semua, meskipun punya banyak sapi, ibadah harus jadi yang utama," tegas Zulkieflimansyah.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi NTB, Hj Budi Septiani mengatakan, 1.000 ekor sapi akan diturunkan di Labangka. Namun, karena akhir tahun, untuk sementara 200 sapi yang diturunkan. Sisanya akan diberikan pada tahun 2021 mendatang.
"800 ekor akan dikirim tahun 2021 mendatang," ujarnya.
Ia menjelaskan, dari 40 ekor sapi masing-masing kelompok tersebut, 20 ekor sapi pejantan penggemukan, 18 sapi indukan dan 2 ekor pejantan. Untuk penggemukan akan memanfaatkan limbah-limbah pertanian pada saat panen tiga kali.
Selain itu, Pemprov NTB juga telah menyiapkan bantuan 7,2 ton konsentrat untuk setiap kelompok untuk proses penggemukan.
"Selain bantuan sapi, Pemprov NTB telah menyiapkan konsentrat untuk proses penggemukan, serta masing-masing kelompok diberikan mesin pemotong pakan," katanya.
Selain itu, Ketua Kelompok Banyu Urip, Pitraturrahman mengatakan rasa syukur dan terimakasihnya kepada Gubernur NTB. Ia menuturkan, sinergi pemerintah pusat dan Pemprov NTB benar-benar dirasakan pada Food Estate Labangka tersebut.
"Alhamdulillah, kami dari salah satu kelompok penerima bantuan sapi sangat berterimakasih kepada Gubernur dan pemerintah pusat," ujarnya.
Ketua Kelompok Karya Makmur, Lalu Hamullah, mengaku bantuan tersebut menambah perekonomian masyarakat. Karena menurutnya, ia tidak pernah bermimpi dapat membeli sapi. Tapi kenyataannya, ia bersama anggota kelompoknya mendapat bantuan sapi dari pemerintah.
"Mimpi untuk beli sapi pun tidak pernah, kami sangat bersyukur dalam bantuan sapi, tentu bantuan ini mampu menopang perekonomian kami," ucap Hamullah.