Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Pencarian Dan Pertolongan (Basarnas) mengatakan pada hari keenam operasi pencarian korban dan bagian pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Kamis melibatkan 268 orang penyelam.
"Paling utama adalah pencarian lewat bawah permukaan, pencarian ini dilakukan dengan penyelaman. Sampai saat ini penyelam yang terdata yang masuk ke lokasi 268 orang dengan enam sektor, saya pikir sudah cukup apabila kita efektifkan dari potensi tersebut, penyelam-penyelam tersebut," kata Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman dalam jumpa pers di dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis.
Rasman berharap agar para tim yang saat ini berada di lapangan tetap bersemangat melakukan pencarian, dan kondisi kesehatan mereka tetap terpelihara.
Sementara mekanisme untuk mengatur ritme penyelaman itu telah dilakukan oleh masing-masing unit.
Rasman menuturkan fokus pencarian tetap memprioritaskan seluruh objek baik korban, cockpit voice recorder (CVR), maupun serpihan pesawat.
"Oleh karena itu, kita bagi di dalam tim ini ada yang khusus mencari serpihan, korban, dan juga CVR. Itu mekanisme di dalam pengaturan itu sehingga bisa kita maksimalkan," ujarnya.
Pencarian dilakukan baik lewat udara dan laut terutama di bawah permukaan laut.
Pencarian lewat udara juga kemungkinan akan diperluas terutama mengoptimalkan pencarian di pantai-pantai juga mengoptimalkan dan di sekitar pulau-pulau besar.
"Kemudian juga kita tetap melaksanakan pencarian di atas permukaan," ujarnya.
"Paling utama adalah pencarian lewat bawah permukaan, pencarian ini dilakukan dengan penyelaman. Sampai saat ini penyelam yang terdata yang masuk ke lokasi 268 orang dengan enam sektor, saya pikir sudah cukup apabila kita efektifkan dari potensi tersebut, penyelam-penyelam tersebut," kata Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman dalam jumpa pers di dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis.
Rasman berharap agar para tim yang saat ini berada di lapangan tetap bersemangat melakukan pencarian, dan kondisi kesehatan mereka tetap terpelihara.
Sementara mekanisme untuk mengatur ritme penyelaman itu telah dilakukan oleh masing-masing unit.
Rasman menuturkan fokus pencarian tetap memprioritaskan seluruh objek baik korban, cockpit voice recorder (CVR), maupun serpihan pesawat.
"Oleh karena itu, kita bagi di dalam tim ini ada yang khusus mencari serpihan, korban, dan juga CVR. Itu mekanisme di dalam pengaturan itu sehingga bisa kita maksimalkan," ujarnya.
Pencarian dilakukan baik lewat udara dan laut terutama di bawah permukaan laut.
Pencarian lewat udara juga kemungkinan akan diperluas terutama mengoptimalkan pencarian di pantai-pantai juga mengoptimalkan dan di sekitar pulau-pulau besar.
"Kemudian juga kita tetap melaksanakan pencarian di atas permukaan," ujarnya.